Fatal

870 128 85
                                    

Ayo hujat dower, guemah rela:')

..









Waktu memang berlalu. Namun kebiasaan, tidak berubah semudah itu. —luy

Hyunjin melihat semua, malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hyunjin melihat semua, malam itu. Dimana Chan dan Felix berpelukan erat sekali. Dia yang terlampau kesal akhirnya murka.

Menggeraskan rahang dengan nafas naik turun akibat rasa marah yang menjadi-jadi. Setiap pijakannya dialiri aura suram yang cukup kental.

Dia menyentak lengan Felix agar menjauh, sedikit terhenyak mengetahui wajah anak itu telah memerah juga basah sebab air mata.

Namun sayangnya, itu tak cukup kuat untuk membuat kemarahan Hyunjin reda.

Tanpa kata, pemuda itu menyeret paksa Felix, bebrapakali anak itu berontak, mengaduh perih pada pergelangan berakibat buruk pada air matanya yang bertambah tumpah.

Tapi Hyunjin tetap bungkam. Menghiraukan. Pada akhirnya Felix juga ikut diam, menyeka air matanya kasar, berusaha sekuat tenaga menahan ringisan perih yang berlomba-lomba keluar.

Ketika sampai di asrama pun, tak ada satupun dari mereka yang menjawab pertanyaan anak-anak di asrama.

Member lain yang tau situasi, akhirnya tak ingin mencampuri. Selama itu masih pada batas wajar, mereka akan memaklumi.

Suara bantingan pintu menggema, Hyunjin mendorong kasar tubuh Felix ketas ranjang hingga pelipisnya sedikit terantuk dipan.

Pemuda itu memutar langkah hanya untuk mengunci pintu kamarnya. Felix benar-benar lelah, tidak ada niatan sama sekali untuk menjelaskan apapun. Toh, diapun tau, Hyunjin tak akan semudah itu menerima penjelasannya.

Pemuda itu, masih dengan wajah geramnya menaiki ranjang, menaungi Felix dengan sorot tajam yang begitu menusuk.

Dia berbicara, "Kau meninggalkanku saat kita kencan hanya untuk ini?"

Nadanya tidak meninggi, justru semakin turun. Sangat rendah namun penuh tekanan. Felix tak menjawab, sebenarnya, disini siapa yang meninggalkan?

"Kau masih menyukai Chris?"

Kali ini Felix menggeleng.

"Lalu, apa maksudmu dengan berpelukan dan bermesra-mesraan dengannya hem?"

Mesra-mesraan katanya? Felix mendecih, membuang tatapan. Apa Hyunjin ini tidak punya kaca, hah?

Hyunjin semakin geram, tanpa sadar dia mencengkeram kuat dagu Felix, kembali mempertemukan manik keduanya.

"Kau bosan padaku?"

Bukankah seharusnya Felix yang bertanya seperti itu? 'Hwang Hyunjin, apa kau bosan padaku?'

Pemuda itu terkekeh tanpa nada, "Hah! Benar, bahkan sampai sekarang hanya aku yang mencintaimu. Lee Felix, kau bahkan tak pernah sekalipun mengatakan Cinta padaku.... "

[BL] I-DOLLS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang