Rooftop

1.2K 171 75
                                    


Ini part yang kalian tunggu-tunggu👌
















Semilir angin yang melewati celah jendela bus terasa begitu sejuk menjurus dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin yang melewati celah jendela bus terasa begitu sejuk menjurus dingin. Hyunjin menghela nafas, teringat kejadian sore tadi dimana dirinya yang telah lancang sebab sempat hilang kendali.

Sangat memalukan, beruntung disaat belum terlalu jauh Bundanya mengetuk pintu guna menyuruhnya makan malam.

"Tsk. Kelewatan sekali, Felix marah sekali pasti."

Sebab sejak saat itu Felix hanya diam saja. Saat ditanya Bunda pun hanya menjawab seperlunya. Hyunjin merasa bersalah sekarang.

Dia menoleh kesamping, dimana Felix tengah tertidur bersandar dibahunya. Lelap sekali. Kebiasaan lama, jika terlalu kenyang maka kantuk langsung mendera.

Hyunjin sedikit terkekeh, membenahi tatanan poni Felix agar tak mengganggu pandangannya.

"Cantik." gumamnya.

Hingga tak terasa halte tujuan telah tiba, Hyunjin mengguncang bahu Felix pelan. Membangunkannya dengan cara halus.

"Hoah~" Felix menguap, mengucek matanya yang memerah karena baru bangun. Hyunjin yang melihatnya langsung menahan, "Jangan dikucek, nanti makin merah."

"Huh....?" buru-buru Hyunjin menarik tangannya kembali, tersadar jika yang dirinya lakukan barusan termasuk kurang ajar. Lancang.

"S-sudah sampai. Ayo turun."

Dia turun duluan sedang Felix mengikuti dibelakang. Beberapa kali anak itu tersandung kakinya sendiri, mungkin akibat kantuk yang masih menguasai. Beruntung tak sampai terjatuh.

"Hyunjin~ tak ada niatan menggendongku um? Aku mengantuk sekali tau~"

Rasanya Hyunjin sedang berilusi sekarang. Setengah tak percaya, sebab beberapa jam yang lalu Felix total mendiamkannya dan sekarang apa, bahkan anak itu sedang merengek padanya.

"Hyunjinnnn~" Felix merajuk, menghentakkan kaki kesal sebab Hyunjin malah mengabaikannya. "Betulan tidak mau ya? Apa karena aku berat, ugh~"

"T-tidak kok. Ayo— ayo naik kepunggungku."

Jantung Hyunjin hampir melompat keluar saat Felix benar-benar naik kepunggungnya. Bahkan memeluknya dengan erat, dengan kedua kaki yang melingkar diantara pinggang Hyunjin.

Sempat terlintas dalam benak, apa kemarin Felix juga bertingkah— merengek seperti ini pada Yang Jeongin?

Jika iya maka Hyunjin hanya bisa terkekeh miris.

Seharusnya dulu dirinya tak usah menyuruh Felix untuk lebih dekat pada orang lain ataupun membaur pada yang lain.

Seharusnya dia sembunyikan saja Felix untuk dirinya sendiri, cukup Bangchan saja yang ia nobatkan sebagai saingan. Kesal sekali rasanya.

[BL] I-DOLLS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang