(misi-misi, Tuan putri mo lewat)
.
.
Felix sadar dia bodoh. Bodoh sekali. Sudah berapa tahun mereka bersama namun hingga sekarang Felix tak bisa benar-benar memahami sahabatnya sendiri.
Christopher Bang. Sahabatnya, cinta pertamanya, sosok terpenting dalam hidupnya, Felix merasa bodoh sebab baru mengetahui kebenarannya sekarang.
Dia menekuk lutut dilantai balkon, menatapi gedung-gedung menjulang serta awan biru yang menjadi latar. Sorotnya menerawang, mengingat kembali, dimana saat latihan dance pagi ini dia mendengar juga melihat perdebatan antara Kak Lino, Chan, dan Jisung. Di dalam toilet.
Felix yang kebetulan berada didalam salah satu bilik tadinya ingin keluar untuk melerai, namun urung kala pekikan Lino membuat tubuhnya tertegun beku.
Katanya; "Kau itu pacarku! Mau sampai kapan kau akan berada didekatnya terus hah?! Kau pacarku tapi kau terus bersama Chan sepanjang waktu! Apa aku terlihat sesabar itu hah?!"
Demi Tuhan. Apa Felix salah telah mencuri dengar pembicaraan pribadi semacam ini? Tapi setelah mendengar Lino menyebut-nyebut nama Chan, Felix menjadi penasaran.
Dia membungkuk, melalui celah kunci pintu dia mengintip, menutup sebelah matanya agar penampakan diluar terlihat lebih jelas.
Dan itu, Han Jisung.
Serius, apa-apaan?
"Kak—" Wajah Jisung memelas. Matanya berkaca-kaca.
"Apa? Apalagi yang akan kau jadikan alasan?" Lino meraup wajah frustasi, "Membuat Felix cemburu? Meh!"
Lagi-lagi Felix terhenyak. Kenapa namanya dibawa-bawa?
"Lino, tolong. Jangan begini, kau tidak kasihan pada Jisung? Dia—"
"Apa! Kau juga Chan, Kau bodoh! Felix itu menyukaimu, jelas sekali! Kau dan sifat ragu-ragumu itu! Tsk, memuakkan sekali!"
"Ini tidak ada hubungannya dengan Felix!" Chan mulai geram. Felix? No comment. Dia terlalu syok.
"Tidak ada hubungannya kau bilang?" Lino tertawa, lebih tepatnya terkekeh sumbang. "Kau memperalat kekasihku untuk membuat Felix cemburu, membuat kau yakin bahwa Felix mempunyai rasa padamu!
Sekarang apa?
Felix malah Jadian dengan Hyunjin dan hubunganku dengan Jisung jadi kacau! Kau puas sekarang?"
"Kak stop! Jangan egois. Aku dan Chan hanya teman! Kita bersama karena pekerjaan, tidak lebih!"
"Aku egois?" tawa miris itu kembali mengudara, "fine!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] I-DOLLS ✔
Fanfiction[FIN] I-DOLLS. Dimana dirimu menjadi boneka yang diatur sedemikian rupa. Menjadi tak berdaya, sebab orang tercintamu adalah taruhannya. Hyunlix Chanlix BxB Gay Shounen Ai No Yaoi-maybe. Typo(s)