Selamat malem sayang-sayangnya aku:'3.
Felix pulang saat sore menjelang. Diantar oleh Bunda Hwang dan dikawal oleh I-Dolls squad yang menaiki mobil pribadi milik Changbin. Biasa, orang kaya.
Seperti yang dijanjikan, dalam kamar asramanya betulan ada satu paket pisang yang diparselkan. Felix kaget, tak menyangka. Ternyata Guanlin tidak bohong, tidak hanya sekedar bergurau.
Banyak camilan dan makanan ringan juga, semuanya dari senior Changbin. Felix menghela, orang itu sebenarnya baik dan menyenangkan, tapi kok terkadang suka berlebihan. Yah, seperti ini contohnya.
Bahkan dia sampai menumpang pada meja Jihoon dan Jeno untuk meletakkan snack itu. Jelas Jihoon dengan senang hati membolehkan, lumayan kan dapat makanan gratisan.
Ketukan pada pintu kamarnya membuat Felix mengalihkan atensi, lekas membukanya. Dan ternyatar Senior Seo.
"Ada perlu apa kak?"
Pemuda itu masuk begitu saja melewati bahu Felix, tidak sopan sekali.
"Tidak apa-apa. Omong-omong, kau sudah lebih baik?"
Felix mengangguk singkat, berdiri mematung disebelah pintu memperhatikan Changbin yang mengambil duduk di meja belajar Felix setelah sebelumnya menaruh sekantong jajanan indo-mei.
"Cepat sembuh ya. Aku membawakanmu sedikit camilan. " Demi Tuhan— lagi? Felix melemas dengan sebaris kata terimakasih. "Jika kurang, bilang saja. Aku akan membawakannya."
Tidak perlu, "Terimakasih." Felix tersenyum paksa.
Setelah itu pintu kamar kembali terbuka, ada Jeno dan Hyunjin disana. Mematung sejenak, mungkin kaget akan keberadaan Changbin.
"Oh ada Presiden Seo? Sejak kapan?"
Hanya panggilan guarauan saja. Sudah biasa bagi Jeno.
"Baru saja."
Setelah itu semua netra terfokus pada barang bawaan Hyunjin dan Jeno pada masing-masing tangannya.
Felix mendesah, "Lagi?" sebab itu adalah sejenis dengan yang Changbin berikan beberapa saat lalu. "Serius, kalian ini kenapa? Aku bahkan bisa membuka toko sendiri dengan semua ini."
"Ini bukan dari kita Fel. Asal tahu saja kau ini sebenarnya populer tau, ini dari trainer lain yang mengagumimu." Jeno menjelaskan.
Felix mana perduli pada yang begitu.
"Persetan aku lelah. Ingin tidur. Kalian semua keluar!"
Felix mengusir. Tidak halus, kasar dengan gestur tangan berkibas.
Hyunjin otomatis menunjuk diri. "Aku juga? Tapi Bunda ingin berbicara padamu katanya.. "
"Yasudah kecuali Hyunjin."
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] I-DOLLS ✔
Fanfiction[FIN] I-DOLLS. Dimana dirimu menjadi boneka yang diatur sedemikian rupa. Menjadi tak berdaya, sebab orang tercintamu adalah taruhannya. Hyunlix Chanlix BxB Gay Shounen Ai No Yaoi-maybe. Typo(s)