Graduation

798 118 23
                                    
















Hyunjin pikir, Felix setidaknya akan hadir pada acara kelulusannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunjin pikir, Felix setidaknya akan hadir pada acara kelulusannya sendiri. Tapi itu semua hanya angan, Felixnya tidak ada disini. Dia sudah pergi sejak tiga hari yang lalu.

Saat itu adalah saat-saat terakhir, saat keberangkatan Felix menuju Aussie.


Woojin yang memberitahunya, bahwasanya Felix tengah berada dibandara. Dia marah, tentu saja. Tapi ini bukan waktu yang tepat.


Dalam otak Hyunjin hanya satu, menyusulnya. Mencegah Felix agar tidak pergi.



Tapi terlambat.



Pesawat telah berangkat. Ditambah ada fans yang secara tidak sengaja memergoki Hyunjin dibandara, banyak wartawan merecokinya saat itu.

Hyunjin marah sekali Demi Tuhan.

Disaat begini, kenapa para wartawan sialan itu harus datang? Disaat genting begini.

Hyunjin mengamuk. Dia tidak membawa satu orangpun bersamanya, dia kualahan. Beruntung keamanan disana segera menenangkan suasana.

Hyunjin pikir disana dia seorang diri, nyatanya, ada Jeno, Jaemin, dan grup barunya yang baru saja tiba dari tour pribadi.

Mereka membawa Hyunjin bersamanya, ke rumah Jeno. Berusaha sebaik mungkin menenangkan Hyunjin yang tengah kacau.


"Jin, kau baik-baik saja?" Jaemin datang, beserta segelas air minum untuk Hyunjin.

"Apa aku terlihat baik-baik saja?" sorotnya terlihat nyalang, seolah menyiratkan betapa tidak baik-baik sajanya ia.


Semua mendadak terdiam. Hening. Baik Jaemin maupun anak lain hanya bisa menatap iba pada Hyunjin yang sebegitu kacaunya.


Memang kacau. Hyunjin mengeratkan pegangan pada gelas yang beberapa saat lalu Jaemin beri.



Tertawa sumbang, "Aku payah sekali ya? Bahkan untuk menjaga Felix saja tidak bisa."


Jeno, "Mungkin Felix hanya butuh waktu sendiri, Jin.... Kau sabar, ya?"


"Bagaimana mungkin aku bisa sabar?!" teriaknya, emosinya kembali tersulut. "Kenapa mereka kejam sekali?!

Malam itu aku dijebak dan Felix hanya membantuku! Kenapa malah dia yang disalahkan? Kenapa dia yang dihujat? Kenapa harus dia yang mengalah? Ini bukan salahnya!!


Kalaupun memang benar kita melakukannya, lalu apa? Felix pacarku, kenapa malah mereka yang berargumen begitu padahal jelas-jelas mereka tidak tau apapun!!


Kutanya, adakah diantara mereka yang berpacaran tanpa nafsu? Pembohong!! Seolah mereka adalah makhluk suci yang selalu benar!!


Mereka membuatku mual!!


[BL] I-DOLLS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang