Tidak seperti biasanya, hari ini Jaehyun mengambil cuti untuk pulang latihan lebih awal. Satu hari lagi dia akan melangsungkan pertunangan dengan Nahyun. Kini, tangannya sedang sangat sibuk memasukan semua barang-barang yang dibawanya ketika berlatih.
"Semuanya, duluan ya!"
"Yoooo! Sukses sampe hari H bro!" Jangjun berteriak sambil berlari dan menggiring bola. Bomin yang sudah mendengar ucapan pamit dari Jaehyun langsung berlari ke pinggir lapangan untuk menghampiri Jaehyun.
"Beres latihan nanti langsung ke rumah ya, jangan lupa nyusul bantuin buat persiapan besok" Jaehyun tanpa basa basi langsung menodong Bomin dengan keinginannya.
"Iya iya tenang aja, hati-hati. Beres latihan langsung nyusul nanti"
"Okay! Duluan ya" Jaehyun melambaikan tangannya pada Bomin.
"HATI-HATI!" Bomin berteriak sambil diiringi langkah kaki Jaehyun yang semakin menjauh.
Tanpa alasan yang jelas, kekhawatiran Bomin terhadap Jaehyun semakin bertumpuk ketika kini Jaehyun sudah tidak ada di hadapannya. Bomin berusaha menepis semua itu dan kembali menyibukan dirinya berlatih.
Meninggalkan kekhawatiran yang dirasakan Bomin, suasana di rumah Nahyun sangat meriah hari ini. Besok adalah pertunangan Nahyun dan semua saudara diundang. Hari ini semuanya sedang sibuk melakukan persiapan pertunangan. Tak lupa, mereka juga menyetel musik cukup keras untuk menambah ramai suasana.
Senyuman Nahyun tak henti tersungging dari wajah manisnya. Semua pemain dan staff Sepgu FC juga sudah ada di rumah Nahyun. Ayah Nahyun memberikan libur kepada semua pemain dan staff karena Nahyun akan bertunangan.
Di tengah-tengah persiapan pesta pertunangan besok, Nahyun terus membayangkan dirinya bersanding dengan Jaehyun. Menurutnya, besok akan menjadi hari yang sangat membahagiakan baginya. Rasanya Nahyun ingin segera mengubah hari menjadi besok. Antusiasnya semakin memuncak terus menerus seiring berjalannya waktu.
BRAK!
Pintu rumah Nahyun yang cukup besar dibuka dengan tergesa-gesa. Bomin membuka pintu secara paksa dan tergesa-gesa. Hal tersebut membuat orang yang berada disana menjadi kebingungan bahkan ada yang ketakutan.
"Nahyun mana?" Bomin berpapasan dengan Rowoon yang juga masih sangat kebingungan dengan tingkah laku Bomin sekarang. Rowoon hanya menunjuk keberadaan Nahyun tanpa berbicara apapun.
Langkah kaki Bomin semakin kencang ketika melihat Nahyun yang sedang asyik menari dengan iringan musik yang sangat kencang. Bomin dengan memaksa langsung menarik tangan Nahyun hingga membuatnya terkejut.
"Ih! Ngapain sih? Kasar banget!"
"JAEHYUN! JAEHYUN! JAE...." Suara Bomin tak bisa terdengar karena suara musik yang sangat kencang.
"HAH?"
Bomin berdecak kesal, "MATIIN MUSIKNYA!"
Nahyun sangat terkejut dengan teriakan Bomin. Tidak biasanya Bomin berteriak dan sangat aneh seperti sekarang. Sesuai dengan permintaan, musiknya berhenti sekarang. Semua orang tertuju pada Bomin dan Nahyun.
"Jaehyun kecelakaan!" mata Nahyun melotot dengan sempurna ketika mendengar perkataan Bomin.
"Gausah bercanda gitu Bomin! Seriusan gak lucu!"
"Ngapain bohong sih gaada gunanya!"
"Gak mungkin! Gak mungkin!" kaki Nahyun tidak terasa terus melangkah mundur sambil menggelengkan kepalanya. Bomin berusaha menggenggam tangan Nahyun dengan sangat kuat tapi langsung ditepis.
"GAK MUNGKIN!" tubuh Nahyun langsung ambruk di lantai sambil menangis. Bomin langsung memeluk sahabatnya itu dengan sangat erat. Di saat yang bersamaan, ayahnya datang dan mempertanyakan peristiwa yang membuat Nahyun menangis sangat histeris.
"Ada apa ini?"
"Aaayaaahh!" Nahyun langsung menangis ketika melihat ayahnya. Pelukan Bomin terlepas ketika ayah Nahyun menghampiri mereka berdua.
"Kenapa? Kenapa?"
"Jaehyun kecelakaan Om" Bomin memberitahukan hal yang sangat menyedihkan itu kepada ayah Nahyun. Terlihat raut wajah yang berusaha tegar. Seungho berusaha memberikan ketenangan kepada anaknya dengan terus memeluknya erat.
"Dia dirawat dimana sekarang?"
"Rumah sakit woollim Om."
"Ayah kita kesana sekarang ya" Nahyun langsung memaksa ketika mendengar keberadaan Jaehyun.
"Ayah pesen taksi online dulu ya" secara sangat kebetulan mobil yang biasa digunakan oleh keluarga Nahyun sedang mengalami kerusakan dan harus diperbaiki.
"Pak, saya bawa mobil, bisa saya antar saja" Rowoon langsung menawarkan diri untuk mengantar mereka ke rumah sakit.
"Ayah, ayo buruan!" mereka langsung menuju rumah sakit dengan bantuan Rowoon. Berbeda dengan Bomin yang langsung berlari menuju motor yang tadi dibawanya.
"Ayah, aku bareng Bomin aja ya. Dia bawa motor pasti lebih cepet"
"Gak! Ayah gamau kamu kenapa-kenapa. Nanti kamu pasti nyuruh Bomin buat ngebut." Seungho langsung menghampiri Bomin ketika Nahyun merengek untuk pergi bersama dengan Bomin.
"Bomin, kamu ikut di mobil Rowoon aja. Bahaya pake motor apalagi kalo ngebut."
"Ayah ih! Pake motor aja biar cepet!" Nahyun masih saja merengek.
"Nahyun! Ikut ke mobil Rowoon atau gausah pergi sekalian!"
"Nahyun Nahyun Nahyun, ikut mobil Rowoon aja. Aku juga ikut kesana. Gausah ngebantah gitu! Tumben banget" bujukan Bomin membuat Nahyun terdiam.
"Ayah, maaf. Nahyun ikut ke mobil Rowoon, tapi jangan cari jalan yang macet."
"Iya sayang, yuk naik Rowoon udah nungguin" rangkulan Bomin pada Nahyun diiringi dengan genggaman tangan Seungho pada anaknya. Mereka saling memberikan kekuatan pada Nahyun untuk terus tenang.
Makasih banget yang udah mau mampir
jangan lupa vomment ya guys
oh iya bantu streaming yu, Golden Child Road To Kingdom videonya ada di header ya guys
makasih ^^
salam sayang dari Rowoon, Chani, sama Youngbin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.