Pekerjaan yang Menumpuk

6 0 0
                                    

Sudah seminggu terakhir ini Nahyun sangat sibuk dengan pekerjaannya. Nahyun yang seorang sekretaris di salah satu perusahaan elite harus melakukan pekerjaan yang sangat menumpulk seminggu terakhir ini. Sampai saat ini dia tidak bisa melakukan selain bekerja.


Banyak sekali berkas yang harus dipersiapkan. Rapat demi rapat terus berlalu dan berganti karena banyak sekali proyek yang diterima perusahaannya. Kesibukannya itu membuat Nahyun selalu melupakan makan.


Sore ini sepertinya Nahyun harus lembur lagi. Masih banyak berkas yang harus dipersiapkan untuk presentasi besok. Mengingat ini adalah proyek yang sangat penting, Nahyun tidak mau mengecewakan atasannya.


Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Di kantor sudah sangat sepi. Hanya tinggal dia bersama dengan temannya satu orang disana.


"Nahyun, lembur lagi?" pekerjaan Nahyun terganggu oleh sapaan Sohee, teman sekantornya.

"Iya nih, berkasnya belum selesai"

"Aku duluan gapapa ya?"

"Gapapa kok, hati-hati ya"

"Kamu juga hati-hati"


Akhirnya mereka berdua berpisah. Nahyun yang sebenarnya penakut akhirnya memutuskan untuk menelepon Bomin. Jika lembur dia memiliki kebiasaan untuk menelepon Bomin entah mengapa kebiasaan itu tidak pernah hilang.


"Bomin! Lagi apa?"

"Baru aja selesai latihan, kenapa?"

"Aku lembur hehe"

"Kebiasaan! Bisa nunggu ga? Aku mandi dulu ya gerah nih"

"Yah, jangan lama-lama mandinya"

"Engga kok, nanti aku telpon balik"

"Yaudah"


Nahyun menundukkan kepalanya sejenak untuk beristirahat. Dia sangat kelelahan karena pekerjaannya yang sangat menumpuk akhir-akhir ini. Tanpa dia sadari, Rowoon akan memberikan kejutan untuknya dengan datang kantornya hari ini.


Rowoon dapat kabar dari ayahnya Nahyun jika akhir-akhir ini Nahyun sangat sibuk karena pekerjaannya. Mereka juga sudah jarang melakukan telepon dan chat. Nahyun memang sangat sibuk.


Kini, dia sudah sampai di kantor Nahyun. Kebetulan dia berpapasan dengan Sohee dan memutuskan untuk bertanya tentang Nahyun.


"Oh? Ini tunangannya Nahyun ya? Nahyun ada di dalem kok"

"Dia masih di ruangannya? Ah begitu. Makasih ya"

"Okay, duluan ya"


Rowoon langsung masuk ke dalam ruangan Nahyun. Matanya melirik ke kanan dan kiri mencari keberadaan Nahyun. Ternyata Nahyun masih menundukkan kepalanya.


"Dia pasti cape banget" langkah kaki Rowoon semakin cepat dan langsung menghampiri meja kerja Nahyun.


Tangan Rowoon mengelus rambut Nahyun yang sangat lembut. Beberapa detik sebelum Nahyun terbangun dimanfaatkan Rowoon untuk menatap tunangannya tersebut. Sampai akhirnya Nahyun terbangun.

Without You [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang