Hyeyoon marah besar karena kemarin Rowoon terus menerus mengabaikan teleponnya. Pagi ini, dia sengaja akan langsung pergi ke rumah Rowoon untuk meminta penjelasan. Akan tetapi, ketika membuka pintu rumah Jaewook sudah ada di depan rumahnya hendak mengetuk pintu.
"Sayang? Ngapain disini?"
"Kamu mau kemana pagi-pagi gini? Udah rapi pula"
"Aku lagi kesel nih sama Rowoon, masa kemarin dia cuekin telepon aku"
"Lagi sama Nahyun kali"
"Pasti lah!"
"Yaudah gausah baper lagi. Inget, kamu aku izinin balikan lagi sama Rowoon cuma buat morotin doang"
"Iya sayang iya tenang aja. Terus kamu juga tumben ngapain kesini?"
"Kamu minta duit dong ke Rowoon sayang, aku lagi butuh uang nih"
"Kamu kok gitu sih? Aku kan lagi mau marah-marah sama Rowoon malah disuruh minta uang"
"Justru itu, biar kamu bisa baikan sama dia kamu minta uang sama dia"
"Yaudah liat nanti aja deh, mending anterin aku ke rumah Rowoon"
"Kangen lah makanya aku kesini. Yaudah yuk" Jaewoon mengulurkan tangannya dan langsung mengajak Hyeyoon ke rumah Rowoon.
Di saat yang bersamaan, Hwiyoung keluar dari rumahnya untuk lari pagi di sekitaran kompleks. Hyeyoon dan Hwiyoung adalah tetangga di kompleks. Sebetulnya baru saja beberapa minggu yang lalu Hwiyoung pindah. Ketika sedang berlari kecil Hwiyoung dengan sangat jelas melihat Hyeyoon dan Jaewook yang sangat mesra dan masuk ke dalam mobil.
"Oh, jadi dulu Rowoon galau tuh gara-gara Hyeyoon selingkuh sama Jaewook. Ah, dia emang cewek gak bener. Untung Rowoon nerima tunangan sama Nahyun."
Tidak mau ambil pusing dengan urusan orang lain, Hwiyoung langsung fokus untuk kembali lari pagi dan Jaewook juga sudah melajukan mobilnya.
Jaewook sudah menurunkan Hyeyoon di tempat yang lumayan jauh dari rumah Rowoon. Dengan langkah yang tergesa-gesa, Hyeyoon langsung pergi ke rumah Rowoon.
Tangannya langsung mengetuk pintu rumah Rowoon yang masih tertutup rapat. Rowoon yang merasa terganggu dengan ketukan pintu tersebut langsung berlari sambil berteriak agar sang tamu sabar menunggu sampai pintu terbuka.
"Hyeyoon?" mata Rowoon membulat terkejut karena pagi-pagi Hyeyoon sudah berada di depan rumahnya.
"Kamu kok jahat sih! Telepon aku dari kemarin dicuekin" pukulan kecil mendarat di dada bidang Rowoon.
"Maaf sayang, kemarin Nahyun sakit jadi aku ke rumahnya. Kalo engga kan nanti curiga"
"Nahyun lagi Nahyun terus Nahyun aja terus aku kapan?"
"Jangan marah-marah gitu dong sayang. Maaf"
"Mama aku lagi sakit, kamu kok ga nemenin aku sih malah ngurusin Nahyun terus"
"Sakit? Sakit apa? Udah diperiksa?"
"Mana bisa diperiksa sayang, aku kan belum kerja mana bisa ngeluarin biaya buat ke rumah sakit"
"Yaampun, aku transfer ke rekening kamu ya"
"Eh gausah sayang, aku gamau ngerepotin kamu"
"Engga kok sayang. Bentar ya" aplikasi mbanking dibuka oleh Rowoon dan langsung mengirimkan sejumlah uang untuk Rowoon. Raut wajah Hyeyoon berusaha dijaga agar lebih menjadi sangat sedih.
"Gampang banget sih dapet uang dari kamu sayang" batin Hyeyoon sangat bahagia.
"Udah aku transfer ya sayang. Udah masuk kan?" Hyeyoon hanya mengangguk dan berusaha menjaga ekspresi sedihnya agar Rowoon tidak curiga.
"Makasih ya sayang" pelukan langsung diberikan oleh Hyeyoon dan bahkan kini dia menangis.
"Mau aku anter ke rumah sakit? Hari ini aku libur latihan"
"G...gausah sayang. Nanti makin ngerepotin. Di rumah ada papah kok biar aku sama papah aja"
"Beneran?"
"Iya sayang beneran. Gapapa gausah kamu istirahat aja ya kan lagi libur. Aku bisa sendiri kok"
"Yaudah, hati-hati ya sayang"
"Aku pergi sekarang ya sayang, kasian Mama kalo terus-terusan dirawat di rumah"
"Iya sayang" Rowoon memberikan kecupan manis di kening Hyeyoon. Tak lupa Rowoon juga memesankan sebuah taksi online untuk Hyeyoon yang meminta izin untuk mengunjungi mamanya yang sakit.
"Sayang aku udah dapet uang dari Rowoon. Kita bagi dua ya, kamu anterin aku belanja ya" Hyeyoon langsung mengirimkan pesan pada Jaewook.
"Good job sayang, kita ketemu di mall aja ya" pesan terbalaskan dari Jaewook.
"Pak, saya mau ganti tujuan. Anterin saya ke mall Genie ya"
"Baik" taksi online yang ditumpangi Hyeyoon tanpa banyak protes langsung meluncur sesuai dengan pesanan.
Hari sudah menjelang malam, Hyeyoon dan Jaewook menikmati jalan-jalannya dengan menghabiskan uang Rowoon yang didapatkan oleh Hyeyoon. Belanjaan Hyeyoon sangat banyak sekali sampai-sampai ketika sampai di rumahnya Jaewook harus membantunya membawakan belanjaannya.
Dari kejauhan, Hwiyoung yang baru saja sampai rumah melihat kembali kebersamaan Hyeyoon dan Jaewook. Cukup lama Hwiyoung menatap mereka berdua.
"Belanjaannya banyak banget, kalo Rowoon masih sama dia kayaknya uangnya bakalan abis diporotin doang. Syukurlah mereka udah putus"
Hwiyoung langsung masuk ke dalam rumahnya dan meninggalkan Hyeyoon dan Jaewook yang masih sangat kerepotan dengan belanjaannya.
Apakah Hwiyoung akan memberitahukan semuanya pada Rowoon? Atau dia akan menyimpannya sendiri?
Jangan lupa lanjut baca ya dan jangan lupa vomment
Salam sayang dari Golden Child ^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.