7. Mahasiswa Di Tanggal Tua

53 3 0
                                    

Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di perantuan, kadang hidup harus serba irit. Apalagi di tanggal tua seperti ini, mie instan campur nasi sudah menjadi menu andalan. Namun sepertinya, hal itu tidak berlaku untuk teman satu kosku. Dia nyatanya enjoy-enjoy saja di tanggal tua. Lihat saja sekarang, dia sudah mau pergi dengan setelan yang begitu rapi.

"Bro, loe mau kemana? Rapi gitu," tanyaku berbasa-basi.

"Oh ini. Mau ke tempat nikahan di gang sebelah, Bro," kata temanku.

"Oh ... kenalan loe ya. Emang siapa sih yang nikah itu, Bro?"

"Bukan kenalan. Gue juga ga tau siapa yang nikah."

"Loh, kok dateng?" tanyaku bingung.

"Ya kan sekarang tanggal tua. Belum dikirim juga uang bulanan sama bokap. Mumpung ada yang nikahan, lumayan lah untuk makan enak."

"Eh lah, bukannya nanti kasih amplop? Emang loe punya uang?" tanyaku semakin bingung dengan pola pikir temanku itu. Jika belum dikirim uang, kenapa malah pergi ke acara nikahan?

"Ini, sudah tak siapin amplopnya," katanya sambil memperlihatkan amplop padaku.
Amplopnya mulus nan tipis, seperti tidak ada isinya saja.

Aku menyerobot amplopnya dan ternyata benar, tidak ada uang sama sekali di dalamnya.

"Gile loe. Ngasih amplop kosong ke orang," kataku sambil geleng-geleng kepala.

"Siapa juga yang ngasih amplop kosong. Coba cek lagi lebih teliti. Ada sepotong kertas kecil di dalamnya toh," katanya tidak terima.

Aku cek kembali isi amplopnya. Ternyata benar, ada potongan kertas kecil di dalamnya. Aku membaca pelan tulisan di potongan kertas itu.

"Mau seberapa banyak uang yang aku berikan, itu tidak ada apa-apanya dari pada doa yang selalu kucurahkan untuk kebahagiaan kalian berdua"

🤦‍♂️

n.b.: Kalo ada yang nikahan, boleh kan aku datang? Hehehe ^_^

Kaleidoskop - 3 Menit Untuk SelamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang