Part 5

4.2K 462 134
                                    

Gue jatuhin diri ke atas kasur gue, dan ngehembusin nafas kasar. Hari ini hampir aja 'dia' datang lagi, untung gue selalu siap bawa 'penangkal' nya.

Gue naik ke rooftop rumah setelah mengganti baju. Gue liat kearah rumah Renjun.

Rumah gue sama rumah Renjun tuh setipe, ada 5 lantai. Lantai paling atas bisa dibilang rooftop, ditambah lantai bawah tanah, kalo di rumah gue itu tempat khusus penyimpanan anggur, ga tau di rumah dia dijadiin apaan.

 Lantai paling atas bisa dibilang rooftop, ditambah lantai bawah tanah, kalo di rumah gue itu tempat khusus penyimpanan anggur, ga tau di rumah dia dijadiin apaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*kira-kira kaya gitu rumah Sanha



Lagi-lagi gue ngehembusin nafas kasar. Nginget kata-kata Renjun tadi di sekolah ngebuat dada gue tiba-tiba sesak.

Daripada gue nginget kata-kata Renjun itu mending gue tidur atau berendam air anget aja. Ga sengaja saat gue mau masuk rumah, gue liat Renjun lagi duduk diatas halaman nya, dia meluk kakinya sendiri.

Dia ga mungkin lagi ngelakuin seperti yang gue pikirin kan?

Satu-satunya cara biar gue tau dia lagi ngapain, adalah dengan nyanperin dia.

Gue buru-buru turun dari rooftop dan keluar rumah.

Itu dia.







Author pov

Sanha perlahan deketin Renjun lalu duduk disampingnya. Bisa diitung jarak duduk Sanha sama Renjun tuh sekitar 30cm an.

Renjun yang lagi meluk kakinya masih belum nyadar kalo disampingnya ada Sanha yang memerhatikannya.

Jadi halaman rumah Sanha dan Renjun tuh nyatu, cuma ada pohon besar yang bisa dibilang sebagai tanda wilayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jadi halaman rumah Sanha dan Renjun tuh nyatu, cuma ada pohon besar yang bisa dibilang sebagai tanda wilayah. Mereka lagi ada di halaman belakang btw.

"Gue ga nyangka lo bisa nangis"

Renjun terlonjak kaget saat mendengar dialog Sanha.

"Lo!!" teriak Renjun dengan muka merah dan mata sembab.

Cold | ft. Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang