Part 17

3.4K 449 106
                                    

"Maka–"

Kalimat Sanha terhenti ketika Renjun menyodorkan helm kearahnya. Sanha mengambil lalu memakainya.






"Bukannya jalan ke rumah ke kanan ya?" tanya Sanha karena Renjun malah lurus terus.

"Siapa bilang kita mau balik" ujar Renjun santai.

Sanha hanya bisa diam dan mengikuti kemana Renjun akan membawanya pergi.

"Njun agak cepetan, kayanya bakal hujan besar deh" ujar Sanha setelah melihat langit diatas sana dengan awan abu itu.

"Gue tau" Renjun meng-gas motornya agar segera sampai ke tempat tujuan.

Beberapa menit kemudian, motor Renjun berhenti di depan sebuah kedai. Renjun turun begitu pula Sanha.

"Mau beli apa?" tanya Sanha.

"Takoyaki. Mama nitip"

Sanha hanya ber-oh saja.

"Lo tunggu sini aja" Sanha hanya mengangguk.

Selagi Renjun memesan takoyaki, Sanha menunggu di samping pintu keluar masuk itu.




Puk!




Sanha membalikkan tubuh saat dirasa ada yang menepuk pundaknya.

"Ternyata lo bener Sanha, gue udah takut salah orang tadi" ujar lelaki itu diikuti senyuman lebar nya.

"Eh, Haechan? Lo ngapain disini?"

"Sekolah lagi ada study tour. Temen-temen gue pengen makan jjangmyeon, dan karena gue kalah dari game tadi, jadi gue yang mesenin buat mereka"

"Owh gitu"

"Lo sendiri kenapa diem disini? Ga mesen?"

"Tuuuhh" Sanha nunjuk Renjun yang ada di dalam antrian.

Haechan mengikuti arah telunjuk Sanha lalu menghela nafas.

"Bareng dia?" tanya Haechan, suara nya melemah.

"Hm. Dia katanya mau beli takoyaki buat mama nya dan dia ngajak gue buat ikut. Bukan ngajak deng, maksa lebih tepatnya"

"Mama nya? Lo pernah ketemu mama nya?"

Sanha hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kalian beneran pacaran?" tanya Haechan dengan mata penuh selidik.

"Ngga lah, yakali" jawab Sanha langsung.

"Ayo" tiba-tiba Renjun datang lalu menarik tangan Sanha agar pergi. Namun Sanha menahan kakinya, membuat Renjun juga berhenti berjalan.

"Echan, gue duluan ya" ujar Sanha diikuti senyuman nya.

Haechan tersenyum lalu mendekatkan mulutnya pada telinga Renjun.

"Kalo Sanha suka sama lo, jangan bangga dulu. Lo cuma jadi tempat pelampiasan dia dari gue" bisik Haechan.

"Ngerti kan" Haechan menarik lagi mulutnya lalu menepuk kepala Renjun sambil senyum.

Renjun langsung menarik tangan Sanha tanpa bilang apa-apa lagi.

"Aw... Njun lepasin, sakit" Renjun nyengkram tangan Sanha kuat banget.

Renjun melepaskan cengkraman tangannya lalu menatap Sanha tajam.

"Gue ada urusan. Lo balik sendiri" Sanha menatap Renjun dengan wajah tidak percaya.

"Apa?" Sanha masih tidak mempercayai pendengarannya.

Bukannya dia yang memaksanya ikut? Tapi sekarang dia malah nyuruh pulang sendiri.

Cold | ft. Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang