Part 8

3.7K 450 68
                                    

"Mama!! Sanha minta maaf ma!! Hiks... Bukain ma! Sanha hiks... Takut. Ma!!"

Mama Lee menulikan pendengarannya. Ia berjalan santai masuk ke kamarnya, tak memedulikan tangisan Sanha di suatu ruangan.

Sanha duduk di lantai dingin itu lalu memeluk badannya sendiri yang bergetar ketakutan sambil terus meraung-raung minta dibukaan pintu.

Beginilah jika Sanha menanyakan soal papanya. Mama Lee akan menyeret dirinya lalu menguncinya di gudang bawah tanah yang gelap sendirian.

Seharian dikunci ditempat gelap tanpa penerangan sama sekali. Seharian? Itu jika Sanha beruntung, jika tidak ia akan dikunci selama berhari-hari mungkin sampai 1 minggu, tanpa makan dan minum.

Sanha anak yang kuat? Ya, ini buktinya. Ia bisa bertahan di dalam ruangan dingin dan gelap itu sendirian, tanpa makan dan minum sampai berhari-hari, dan ia masih hidup.

Mama Lee seakan buta, anaknya yang masih berumur 7 tahun diperlakukan seperti itu.

Menyakitkan.

Flashback off


"Ha! Sanha!"

"E-eh? A-apa njun?"

"Lo ngelamun?"

"Ah. Maaf"

Renjun hanya mendengus pelan lalu mengalihkan pandangannya dari Sanha.

Renjun tiba-tiba berdiri.

"Lo mau kemana?" tanya Sanha sambil terus menggenggam tangan Renjun.

"Ambil handphone"

"Handphone lo dimana?"

"Dapur"

Cold | ft. Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang