"Anjing!" teriak Vyna sambil memukul loker keras.
Ini pertama kalinya Sanha mendengar kata kasar keluar dari mulut Vyna.
"Vyn" Sanha menepuk punggung Vyna agar lebih tenang.
"Ni orang siapa sih?! Kalo mau ribut ya sini aja dong, ga usah sampe ngirim surat-surat kek gini, pengecut banget anjir"
"Udah vyn, udah. Mungkin cuma iseng"
"Tapi ha–"
"Udah. Lo ganti baju sana. Gue nanti izin sama pa Jongin"
"Beneran gapapa nih?"
Sanha hanya mengangguk sambil tersenyum sebagai jawaban.
"Yaudah, gue ke ruang ganti dulu. Lo mau ikut?" tanya Vyna.
"Ga usah. Gue mau nemuin dulu pa Jongin nya. Ntar kita ketemu di lapangan ya"
"Oke"
Sanha pun pergi menuju lapangan outdoor sendiri.
Ia daritadi sadar, bahwa selama ia berjalan, orang-orang membicarakan nya. Mungkin menurut mereka, itu sebuah bisikan namun untuk Sanha itu terdengar jelas ditelinganya.
"Itu ya yang namanya Lee Sanha. Iya sih penampilan nya kaya jalang"
"'Dia' yang dimaksud isi surat waktu itu tuh Renjun ya? Yang waktu dulu dia deketin mulu"
"Ga tau malu ya. Jelas-jelas Renjun nya udah bilang dia jalang dan pelacur, tetep aja ngedeketin"
"Jalang emang ga punya malu kan"
"Eh tadi loker nya basah sama soda loh, kena baju olahraga nya juga"
"Alah, palingan dia sengaja numpahin soda nya, biar Renjun ngelirik dan simpati sama dia"
"Cih, jijik gue jadinya"
"Jalang emang licik ya"
"Kalo kek gini gue lebih milih Renjun bareng Nakyung aja deh"
"Iya. Nakyung itu jelas asal usul nya, lah dia, pembagian rapot juga sama pembantunya"
"Keluarga nya ga mau ngurusin karena malu kali punya anak pelacur kaya dia"
Sanha hanya bisa menunduk dan berjalan cepat agar segera sampai di lapangan outdoor dan menemui pa Jongin.
Setelah izin sama pa Jongin, Sanha duduk di tangga-tangga pinggir lapangan sambil nunggu Vyna dateng.
Orang-orang tak ada hentinya membicarakan Sanha hanya karena secarik kertas itu. Sanha mencoba tak peduli karena ia pernah berada di posisi ini juga sebelumnya.
Kejadian lama terulang kembali dan bisa dibilang dia sudah biasa.
Pelajaran olahraga dimulai. Karena Sanha pake baju seragam jadinya disuruh buat ngedata nilai aja.
"Dasar, sama pa Jongin aja dibela, beneran penjilat ya"
Sanha hanya menghembuskan nafas panjang lalu ngedata lagi nilai yang disebutkan oleh pa Jongin.
"Vyn, gue ke toilet dulu ya" Sanha berdiri dari duduknya.
"Mau gue anter?" tanya Vyna sambil mengatur nafasnya.
"Ga usah. Lo istirahat dulu aja"
Vyna hanya mengacungkan jempol nya, lemas.
"Lo tau ga si Sanha itu kek nya lagi di bully loh"
"Tau"
"Terus lo ga ngelakuin sesuatu gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold | ft. Huang Renjun ✔
Ficção Adolescente[COMPLETED] ❛❛ Ketika hati dinginnya menghangat karena seorang gadis yang penuh rahasia itu ❜❜ ו End✔ ו Tolong tinggalkan jejak ya ו Semoga suka❤ ו Thank's!!