"Sanha pulang" ucap Sanha saat memasuki rumah besar nya.
"Eh udah pulang?" sapa bibi Park dari dapur, lalu menghampiri Sanha.
"Mama ada bi?" tanya Sanha sambil memelan kan suaranya.
"Engga. Nyonya lagi ke Busan, besok juga udah pulang" jawabnya.
"Owh"
Sanha naik ke lantai 2, memasuki kamarnya lalu mengganti baju seragamnya. Ia menjatuhkan diri ke atas kasur king size nya, sambil menghembuskan nafas kasar.
Baru saja ia akan masuk ke alam mimpinya, sebuah teriakan namanya sudah membangunkannya. Dengan langkah malas, ia turun dari kasur lalu menghampiri sosok yang tadi memanggilnya.
"Ada apa bi?" tanya nya.
"Itu ada tetangga sebelah yang baru pindah. Kamu anterin kue ya"
"Sejak kapan ada tetangga baru?"
"Kemaren malem kalo ga salah. Udah nih kasihin sana, sama bilang semoga betah tetanggan sama kita" ucap bibi sambil menyodorkan kotak berwarna kuning itu.
"Sama bibi aja. Sanha mau tidur"
"Sama kamu dong. Kamu kan pemilik rumah ini"
"Tapi kan surat rumah bukan atas nama aku bi"
Tak!
Bibi memukul kepala Sanha dengan sendok kayu yang sedang dipegangnya. Bibi Park itu pembantu di rumah Sanha, namun sosok nya sudah seperti ibu bagi Sanha.
"Yakk! Sakit bi" Sanha mengelus kepalanya pelan.
"Nih. Udah sana" ucapnya sambil memberikan kotak kuning itu.
Dengan terpaksa Sanha berjalan ke rumah disebelahnya. Ia memasuki halaman rumah itu yang masih berantakan.
Sanha memencet tombol bel beberapa kali, hingga seseorang membukaan pintu.
"Ya? Siapa ya?" tanya sang tuan rumah. Lebih tepatnya seorang wanita paruh baya dengan rambut cokelat diikat asal.
"Maaf ganggu. Saya tetangga sebelah tante. Ini ada kue, mohon diterima ya" ucap Sanha sopan.
"Eh? Tetangga sebelah ya? Aduh bawa kue segala, tante jadi ngerepotin kan"
"Engga apa-apa tante. Kapan-kapan mampir ke rumah ya"
"Pasti. Eh kamu mau masuk dulu?"
"Gausah. Tante juga lagi beres-beres kan nanti saya malah menghambat perkerjaan tante lagi"
"Eh gapapa. Udah, tante paling ga suka kalo ada tamu yang langsung pulang"
"Tapi tan—"
"Udah" wanita itu malah menarik lengan Sanha untuk memasuki rumahnya.
Sanha jadi bingung, ia ingin pulang untuk melanjutkan tidur tenangnya. Namun, di satu sisi ia tak enak jika membantah ajakan sang tuan rumah.
Jadinya ia memilih pilihan kedua.
"Ayo duduk. Maaf masih berantakan" ucap sang tuan rumah sambil mendudukan diri disamping Sanha.
"Iya gapapa tante" Sanha tersenyum tipis.
"Aduh! Kamu ko lucu banget sih!! Nama kamu siapa?" tanyanya sambil mencubit pipi Sanha pelan.
"Sanha tante. Lee Sanha" jawab Sanha sambil tersenyum, padahal dalam hatinya ia sudah mengomel karena pipinya yang sakit karena dicubit.
"Owh Sanha ya. Nama mu bagus"
"Makasih tante"
"Ko tante sih. Panggil aja mama Huang ya" ucap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold | ft. Huang Renjun ✔
Novela Juvenil[COMPLETED] ❛❛ Ketika hati dinginnya menghangat karena seorang gadis yang penuh rahasia itu ❜❜ ו End✔ ו Tolong tinggalkan jejak ya ו Semoga suka❤ ו Thank's!!