Part 24

3.1K 410 63
                                    

Sanha membereskan meja nya dibantu Vyna, didukung dengan cacian dari orang-orang.








Sanha naik ke rooftop setelah bel istirahat berbunyi. Ia menghentikan langkahnya saat melihat ada seseorang yang sedang berdiri tak jauh di depannya.

Orang itu berjalan santai melewati Sanha. Sedangkan Sanha hanya bisa terdiam saat orang itu berjalan santai melewatinya seperti tak melihat ada dirinya di situ.

Sanha berjalan gontai, lalu duduk di ujung rooftop seperti biasanya. Sedih, hancur, sakit,



















kecewa.


Sanha turun dari rooftop karena 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Lagi dan lagi, Sanha berjalan sambil nunduk. Seakan-akan dia ngelakuin kejahatan yang ga bisa dimaafkan. Seakan-akan dia beneran jalang yang malu dengan dirinya sendiri.

Tapi jika dia tidak melakukan ini, orang-orang akan menganggapnya lebih buruk, mungkin mereka akan menganggap dirinya lebih rendah dari jalang.

Sementara, seperti ini dulu.

Crak!

Sanha berhenti melangkah.

Ia terkejut dengan perlakuan orang-orang padanya saat ini. Dilempari telur padahal ini bukan hari ulang tahunnya.

"Jalang kek lo ga pantes ada disekolah ini"


Crak!


"Pergi aja lah ke sekolahan lo yang dulu"

Sanha terus dilempari telur. Ia berjalan cepat ke arah toilet untuk membersihkan dirinya.

Setelah sampai, dia masuk ke dalam salah satu bilik toilet, lalu duduk.

Sanha tak terlalu sedih juga diperlakukan seperti ini. Ini mungkin balasan dari apa yang pernah ia lakukan pada orang lain.


Tok! Tok! Tok!


Suara ketukan keras membuat lamunan Sanha buyar.

Emang ga ada bilik kosong lagi? Jelas-jelas disini udah ada orang nyaSanha.


Tok! Tok! Tok!


"Ada orang" ujar Sanha



Byur!



Sanha terdiam saat tiba-tiba ada yang menumpahkan air dari luar. Air itu membasahi seluruh bagian tubuhnya.

Ia mengganti seragamnya. Setelah dirasa lumayan rapi, ia keluar lalu menuju ke kelasnya tentu tak luput dari cacian orang-orang.

"Lo darimana?" Sanha yang baru masuk kelas langsung ditanya oleh Vyna.

Melihat raut wajah Vyna yang khawatir, cukup membuat Sanha lumayan tenang.

"Rooftop" jawab Sanha lalu duduk di kursinya.

"Ko basah?" Vyna memerhatikan kantung kresek yang dipegang Sanha.

"Karena ga kering"

"Ha, gue serius"

"Diguyur pas di toilet"

"Ck. Kalo dibiarin terus ga akan selesai ha"

"Semua cerita pasti ada end nya Vyna"

Cold | ft. Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang