Part 15

3.4K 443 126
                                    

Author pov

Setelah kejadian itu, Sanha mulai menjauhi Renjun dimana pun. Mulai dari kelas, kantin, sekolah, bahkan sekitaran rumah pun Sanha seperti tak mau menampakan dirinya di depan Renjun.

Seperti saat ini,

Sanha berjalan santai di koridor lantai 3 menuju kelas yang sudah lumayan ramai pagi ini.

"Pagi Sanha!" teriakan Vyna membuat Sanha yang tadi sedang melamun tersenyum.

Lelaki di depan Vyna membalikkan badannya, menatap Sanha lalu mengalihkan kembali pandangannya.

Sanha menghampiri Vyna yang berada di depan kelas.

"Pagi Vyna. Pagi Renjun. Gue duluan ya" ujar Sanha lalu masuk ke kelas tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi.

Renjun memerhatikan Sanha. Ga biasanya Sanha mengacuhkan Renjun seperti itu, ia biasanya akan tersenyum lalu mengoceh tentang hal yang tidak penting pada Renjun.

Namun tadi, ia hanya tersenyum sekilas dan menyapa nya seperti pada teman biasa.

"Njun!" tepukan di pundak Renjun membuat lamunan nya buyar.

Renjun melengos pergi meninggalkan Vyna. Ia duduk di belakang Sanha.

Apa yang diharapkan Renjun saat ini adalah Sanha membalikan badan dan tersenyum kepadanya seperti biasa.

Namun, kali ini Sanha hanya diam sambil bermain handphone nya, tak memedulikan Renjun dibelakang yang tengah berharap banyak padanya.

"Mau kemana ha?" tanya Vyna saat Sanha keluar dari bangkunya.

"Nemuin Mark. Mau ikut?" jawab Sanha.

"Ga. Lo aja sana"

Sanha hanya mengangguk dan melambaikan tangan nya. Setelah Sanha keluar kelas, entah kenapa Renjun malah mengikuti nya.

Ia memerhatikan diantara loker-loker yang berderet rapi. Disana ada Sanha tengah mengobrol dengan Mark.

"Nih" Mark menyodorkan beberapa tumpukan buku kepada Sanha.

Sanha menerimanya,

"Ini kan seri ketiga nya" ujar Sanha dengan mata berbinar.

"Iya. Kemarin kebetulan gue anter sodara gue ke toko komik. Gue tiba-tiba inget lo yang suka baca komik, jadi sekalian aja gue beliin"

"Ko bisa inget gue suka baca komik ini?"

"Yaiyalah. Apasih yang gue lupain tentang lo"

Sanha hanya membalasnya dengan senyuman.

"Makasih ya. Gue ntar malem jadi ga gabut. Soalnya ga ada buku komik yang belum gue baca, kalo pun baca komik pasti yang udah, jadi nya bosen" oceh Sanha.

"Iya. Napa lo ga beli ke toko komik sendiri?"

"Kenapa ya? Ga tau, mungkin ga ada temen. Ga asik tau main sendiri"

"Kapan-kapan kalo mau main ajak gue aja, gue selalu siap kok"

"Oke. Gue ke kelas dulu ya, bentar lagi bel"

"Iya" Mark mengusak rambut Sanha.

Sanha berjalan sambil membawa beberapa komik di pangkuannya. Dibelakang nya ada Renjun yang mengikutinya namun dengan jarak lumayan jauh.










"Vyn kantin" seperti biasa, saat bel istirahat bunyi Sanha akan menarik-narik tangan Vyna yang masih sibuk dengan benda-benda di meja.



Cold | ft. Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang