Part 14

3.5K 449 109
                                    

"Ya, dia dulu...




berbanding terbalik sama sifatnya yang sekarang"

"Nih pesenan nya" Sanha tiba-tiba muncul dan duduk diantara Renjun dan Haechan.

"Ecie udah akur nih ya?" Sanha menaik turunkan alis nya.

"Gue sama dia akur? Cih, ga mungkin" ujar Haechan lalu mengambil minuman pesanan nya.

Renjun pun mengambil minuman pesanan nya tanpa ngomong apapun. Dia masih sibuk memikirkan apa yang berbeda dari Sanha? Memang dia dulu kek gimana? Nama temen sekelas aja kadang dia ga tau, apalagi sama Sanha yang beda kelas.

"Njun!" teriakan itu membuat lamunan Renjun buyar.

"Paan?" tanya Renjun setelah sadar.

"Gue panggil daritadi. Lo mikirin apaan sih?"

"Ga. Napa manggil?"

"Ga, cuma itu minuman jangan cuma diaduk doang"

Renjun mengalihkan pandangan ke minuman di depannya dan mulai meminum nya.

"Dari sini mau kemana nih?" tanya Haechan.

"Kemana ya??" Sanha berlagak seperti orang tengah berpikir.

"Hampir jam 6, mending balik aja" ujar Renjun.

Sanha melirik jam tangan yang ada di pergelangan tangannya.

"Oh iya, ga kerasa ya. Sorry chan, kek nya gue balik aja deh" ujar Sanha.

"Btw, rumah lo dimana?" tanya Haechan.

"Rumah gue bareng sama—"

"Apart"

Mulut Sanha dibekap langsung oleh Renjun. Sanha yang emang telmi itu cuma bengong ga paham.

"Kita duluan" ujar Renjun lalu menarik tangan Sanha meninggalkan Haechan yang kebingungan.





ו×


Sanha pov

Ga kerasa udah 3 hari gue nginep di rumah oma nya Renjun.

Setelah berpamitan dengan oma nya Renjun, kita masuk ke mobil dan pulang menuju Incheon.





Beberapa jam udah gue lewatin dan akhirnya gue balik lagi ke rumah gue ini. Gue naik tangga dan masuk ke kamar gue, lalu menjatuhkan diri keatas kasur yang beberapa hari ini gue rinduin.


-Kayanya lebih cepet dari dugaan gue-

Karena kecapean gue jadinya langsung tidur setelah mandi dan ganti baju.








Pagi ini gue berangkat ke sekolah seperti biasa.

Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya sampe juga di sekolah. Mobil gue berhenti pas sama mobil nya Vyna dibelakang.

"Sanha!" teriak Vyna sambil lari nyamperin gue.

Gue bales dengan senyuman dan nutup pintu mobil. Gue masuk ke sekolah bareng sama Vyna.

Dia cerita banyak banget tentang beberapa hari yang lalu saat dia main sama Jeno dan Mark. Gue cuma bales dengan senyuman dan sesekali ketawa saat Vyna nyeritain kalo waktu itu Jeno kepeleset tepat didepan cecan (cewe cantik).

Cold | ft. Huang Renjun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang