Sanha turun dari lantai 2 ke lantai bawah. Tadinya ia mau ngambil cemilan di dapur, namun langkah nya terhenti saat melihat hal yang sangat tidak diharapkan.
Ia memalingkan wajah dan sesegera mungkin naik lagi tangga. Mending nanti aja ngambil cemilan nya daripada orang di ruang tamu itu tau kehadiran nya.
"Sanha"
Deg!
Sanha menghembuskan nafas pelan lalu membalikkan badannya dan tersenyum.
"Ya ma?" tanya Sanha lembut.
Orang yang dipanggil mama itu berdiri dari duduknya lalu menarik tangan Sanha agar menjauh dari ruang tengah.
"Mama minta kamu jangan ganggu kami" ujar mama Lee dengan nada tegas.
"Sanha tau" jawab Sanha singkat.
"Bagus. Ke kamar sana"
Sanha hanya mengangguk, lalu melengos pergi ke lantai 2 dan masuk ke kamarnya.
Sanha sedang fokus chat-an dengan Vyna sambil rebahan. Tiba-tiba,
"Nghh ahhh oh shit!!"
"Fasterhh daddyhh"
Sanha memejamkan matanya lalu bangun dari rebahan nya. Ia mengambil jaket lalu mengganti celananya secepat mungkin.
Sanha keluar rumah setelah mengunci kamarnya. Ia menghembuskan nafas lega. Suara tadi, sungguh memuakan.
Merasa udara semakin dingin, ia mengeratkan jaket yang dipakai nya. Namun, itu tak cukup untuk membantu dirinya agar terhindar dari dinginnya malam ini.
Dit! Dit!
Sanha berhenti berjalan lalu membalikkan badannya.
Lampu mobil itu menyilaukan matanya, membuat ia menyipitkan mata agar cahaya dari lampu mobil itu tak terlalu masuk ke retina nya.
Sanha membalikkan lagi badannya lalu berlari dari situ. Ia takut kalo tadi itu adalah orang jahat.
"Woy" Sanha semakin berlari menjauhi tempat itu.
Hingga,
Grep!
"Aaa–hmph" teriakan Sanha berhenti saat tiba-tiba orang yang tadi menariknya membekap mulut Sanha.
"Sstt ini gue. Renjun" Sanha menajamkan pandangannya, mengamati apakah benar orang didepannya saat ini adalah Renjun.
Renjun menarik kembali tangannya.
"Ngapain lo–"
"Ssuut" Renjun menempelkan telunjuk nya di depan bibir Sanha agar berhenti berbicara.
Dia segera menarik tangannya kembali.
"Woy! Tu cewe kemana anjing? Padahal cakep banget loh" terdengar teriakan orang.
"Argh! Lo sih, malah klakson segala, tolol" ujar orang satu lagi.
"Kalian daripada ribut mending cari cewe tadi aja. Lumayan kan kalo ketemu dia, kita bisa puas main"
Seperti nya ada 3 orang disana.
"Yaudah lah. Lagian dia cewe, pasti dia masih ada disekitaran sini"
Terdengar suara kaki berlari menjauh.
Renjun menghembuskan nafas lega.
Sanha mendongak dan Renjun menunduk, mata mereka bertemu. Jarak sangat tipis diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold | ft. Huang Renjun ✔
Fiksi Remaja[COMPLETED] ❛❛ Ketika hati dinginnya menghangat karena seorang gadis yang penuh rahasia itu ❜❜ ו End✔ ו Tolong tinggalkan jejak ya ו Semoga suka❤ ו Thank's!!