Oma Renjun kaya yang mengintimidasi gue deh, dari atas sampe bawah ga luput dari pandangannya.
Gue nelen saliva sendiri. Apa ada yang salah dari gue? Gue kan tadi udah di make over sama tante, masa masih salah juga?
"Lumayan" ujar nya lalu duduk di atas sofa.
Gue menghembuskan nafas lega begitu pula Renjun.
"Oma lo bikin deg-deg an anjir" bisik gue Renjun.
"Oma emang kek gitu, ga ketebak orang nya" jawab Renjun masih sambil berbisik.
"Kalian ngapain disitu? Duduk sini" ujar oma Renjun.
Kita berdua pun jalan dan duduk di sebrang oma Renjun, disamping ada tante yang ikut duduk.
"Ini ma, calon istri nya Renjun. Cantik kan ma?" ujar tante sambil nepuk tangan gue.
Gue cuma bisa senyum aja.
"Iya. Kaya nya cocok sama Renjun" jawaban oma Renjun ngebuat gue bernafas lega.
"Kalian udah berapa lama pacaran?" tanya oma Renjun.
"2 tahun"
"3 tahun"
Gue sama Renjun ngomong barengan. Gue liat mimik wajah oma Renjun kaya yang kebingungan gitu.
"Maksud nya 2 mau ke 3 tahun oma. Iya kan sayang?" ujar Renjun sambil senyum maksain.
"Eh iya" jawab gue sambil ngebales senyum Renjun.
Sayang? Cih, sampai sekarang aja ga pernah tuh dia panggil nama gue, kalo manggil juga paling teriak 'woy!' atau ga 'cewe aneh'.
Tautan tangan gue sama Renjun belum dilepas sampe sekarang.
"Siapa nama mu?" tanya oma Renjun yang tentu aja ditujukan ke gue.
"Sanha oma. Lee Sanha"
"Kamu umur berapa?"
"17 mau ke 18"
"Kalian seumuran?"
"Iya"
"Mereka juga sekelas lo oma" ujar tante bersemangat.
"Bagus lah"
Minuman disajikan, oma Renjun menyilahkan kita buat minum. Gue sama Renjun pun ngambil masing-masing satu cangkir teh itu lalu menyesapnya.
"Jadi kapan akan nikah nya?"
Uhuk!
Renjun tiba-tiba keselek, untung aja ga nyembur. Gue nyimpen cangkir teh lalu nepuk-nepuk punggung Renjun. Mukanya udah merah banget, apalagi teh nya juga masih panas. Ga kebayang sakit nya kek gimana.
"Oma apaan sih, mereka kan baru mau 3 tahun pacaran, masa udah nikah-nikah aja" ujar mama Renjun.
"Ya emang kenapa? Oma juga mau jadi saksi pernikahan kalian nanti" jawan oma lalu menyeruput teh nya.
"Ya itu terlalu cepet oma. Kita belum saling mengenal lebih baik lagi. Terus kita juga mau fokus buat ujian kelulusan nanti, belum ada pikiran ke situ oma" jelas Renjun setelah ia selesai dari batuknya.
"Yaudah lah terserah kalian" akhirnya oma ga ngebahas lagi tentang hal itu lagi.
"Eh oma, Suho kemana?" tanya mama Renjun.
"Dia masih ada kerjaan di sekolah, mungkin ngoreksi lembar jawaban anak-anak murid nya"
"Dia masih jadi guru oma?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold | ft. Huang Renjun ✔
Teen Fiction[COMPLETED] ❛❛ Ketika hati dinginnya menghangat karena seorang gadis yang penuh rahasia itu ❜❜ ו End✔ ו Tolong tinggalkan jejak ya ו Semoga suka❤ ו Thank's!!