Bab 2 [Boleh Juga]

4.2K 349 15
                                    

Halo kesayangan Babang, sebelum lanjut, Babang boleh minta bantuan kah? Beri ulasan di cerita Babang yang ada di wall, judulnya 'Bang My Heart'

Di dalam proses terbit novel tersebut, pihak penerbit meminta ulasan readers yang nantinya bakal ditayangin juga di IG penerbit. Nah, bantu ya, buat yang belum baca juga silakan baca dulu mumpung masih komplit, nah nanti nama akun kalian juga akan ditampilkan di IG penerbit tersebut.

Paham ya kira-kira.

Ya sudah, begitu saja.

Selamat membaca....

⚜️⚜️⚜️

Setelah mengeluarkan si Biru dari gerbang rumah kontrakanku, aku lalu turun untuk mengunci pintu gerbang sebelum akhirnya kembali lagi ke dalam mobil dan melarikan mobilku menjauhi rumah.

Suara kalemnya Bayu Chaniago, penyiar radio POP FM yang selalu siaran tiap pagi dengan membawakan lagu-lagu ballad -mengiringiku sesaat, setelahnya lagu Agnez Mo mengalun, Matahariku. Astaga! Ini lagu kesukaanku pas jaman-jaman SMA, nih!

Aku mulai dan terus bersenandung hingga akhirnya keluar dari kompleks perumahan dengan penduduk yang tak terlalu banyak ini, setelah melewati jalan dengan pemandangan perkebunan di kanan dan kirinya, aku siap menuju gapura yang menuju ke jalan raya. Suasana perkebunan yang tampak asri membuatku bersyukur bisa mendapatkan tempat tinggal di daerah ini.

Tunggu, tunggu, tunggu, Reno?

Aku melihat Reno, pria kekar bertato itu tengah berjalan pelan seraya memainkan ponsel, sesekali ia mengembuskan asap rokok dari mulutnya.

Din!

Aku mengklaksonnya begitu siap melewatinya, dan kulihat, sebagai respon, Reno memandang ke arah mobilku seraya mengacungkan jempol, membuatku tersenyum dan segera siap memasuki jalan raya, pikiranku lantas tertuju pada pekerjaanku hari ini yang bakal lumayan melelahkan, soalnya pemilik D'Crunchy bakal datang.

Ketika akhirnya aku melanjutkan bersenandung, tiba-tiba....

Bug!

Astaga! Mobillku mogok, dan mogoknya tepat di ambang gapura, membuatku kaget setengah mati. Untung aku memakai sabuk pengaman, kalau tidak kepalaku auto kejedot pegangan setir nih.

Aku mendadak cemberut dan mulai memutar kunci lalu men-starter mobilku kembali.

Zzrrrrr....

Tidak berhasil, begitupun setelah mencoba tiga kali. Uwaaa! Rasanya aku pengen berteriak menirukan suara fallsetnya Agnez Mo saat sampai pada lirik: Kubersedih karena panah cinta menusuk jantungku....

Tok tok tok!

Tiba -tiba seseorang mengetuk pintu kaca mobilku, tepat di sampingku.

"Reno?"

Akupun membuka kaca mobil ketika mendapati pria sexy itu membungkukkan badan dan memandangiku.

"Mogok, Bu?" tanya Reno, saat membentuk huruf U itu, bibirnya mengembuskan sedikit asap rokok yang, ah, kenapa aku jadi suka dengan aroma itu? Kuakui aku memang tak suka merokok, tapi tidak benci juga, soalnya beberapa teman kerjaku sering merokok juga.

"Iya nih, Mas, eh Ren. Aduh." Aku masih mencoba men-starter mobilku lagi, walau hasilnya sia-sia.

"Coba buka kunci tutup mesin di depan, Bu, saya bantu cek mesinnya."

A Bad Boy Called Reno ✓ (Selesai - Lengkap - Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang