Hallo, masih bersama Liora Anastasya di sini. Yang kangen hubungan dia sama Reno, skuy gaskeunnn!
Happy Reading!
***
Sore ini, aku tersenyum tipis saat memarkirkan mobil -yang kutaksir- milik Reno ini di garasi rumah kontrakanku. Pekerjaan hari ini cukup melelahkan, tapi aku menjalaninya dengan suka cita, mood bagusku seharian ini terbentuk oleh rasa cintaku ke Reno yang kian membesar setiap harinya, juga karena sikap dia yang semakin manis terhadapku.
Bicara kata-kata manis Reno, sebenarnya kurasa itu sama seperti bumbu-bumbu kisah cinta kebanyakan orang, tapi, yang membuat -siapa saja wanita di dunia ini, termasuk aku sebahagia ini, adalah tindakan sang pasangan. Jujur aku masih speechless oleh tindakan Reno meminjami mobil ini.
Ketika akhirnya turun dari mobil, mengunci pintu gerbang dan masuk ke dalam rumah, aku lantas dibuat tersenyum lagi ketika meletakkan tas dan meminum segelas jus jambu dari kulkas. Panggilan video dari Reno mendarat.
Senangnya hati ini.
Klik!
Kuangkat panggilan itu dan seketika wajah Reno muncul, membuatku tersenyum lagi.
"Hallo, Li, kok senyam-senyam sendiri, kenapa hayo?"
Mendengar pertanyaan Reno, aku memalingkan wajah karena tersipu, duh melihatnya dengan pakaian bengkel begitu, ditambah wajahnya ternodai oleh oli, kenapa dia makin sexy ya.
"Sebenernya mau cemberut, tapi nggak tega sama kamu, Ren," godaku sambil melirikya. Kulihat Reno malah semakin mendekatkan wajahnya yang segede gaban.
"Saya kangen nih, Li," bisik Reno, membuatku terkekeh karena kulihat bibir Reno dekat sekali ke layar.
"Dih, kangen gimana, kan tadi pagi juga baru ketemu, Ren."
"Tadi pagi tuh bagi saya rasanya sudah setahun, kayak rindu tahunan nggak ketemu rasanya."
Aku terkekeh lagi.
"Gimana mobilnya, Li? Nggak ada keluhan kan pas sore ini dibawa pulang?"
"Um, ada keluhan sih sebenernya?" Aku menatap mata Reno.
"Apa? Katakan, biar nanti segera saya datangi dan saya perbaiki," ucapnya dengan nada khawatir.
"Cie, modus karena pengen menemuiku ya?"
Reno terkekeh. "Serius, Li."
"Baiklah. Keluhannya memang ada."
"Katakanlah."
"Aku mengeluhkan karena pas pulang enggak semobil sama kamu."
Reno terkekeh. "Itu namanya bukan keluhan, Li, tapi kangen. Cie cie, kangen ke saya juga ya?"
Kami berdua terkekeh.
"Li."
"Hmmm."
"Kamu nggak nanya, saya mengganggumu sore ini karena apa?"
"Aku nggak merasa terganggu, by the way, justru bahagia."
"Ah, itu kata-kata yang manis, Li."
"Memangnya ada apa, Ren, selain kangen?"
"Mau mengabarkan sesuatu nih," ucap Reno. Kulihat ia lantas memutar layar ponselnya dan mengarahkannya ke ruangan bengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Bad Boy Called Reno ✓ (Selesai - Lengkap - Terbit)
RomanceLiora Anastasya adalah seorang wanita karir yang hidupnya serba tertata rapi dan perfeksionis. Itu juga termasuk pandangannya soal jodoh, bahkan Dimas yang seorang wakil direktur di perusahaan penerbangan saja ia tolak dengan berbagai alasan. Tapi b...