Senja mulai hadir ketika Daniel menyelesaikan kelasnya. Ia menggendong tas hitamnya. Kakinya melangkah menuju lokernya, ia hendak menyimpan beberapa bukunya. Daniel terkejut ketika mendapati sebuah kotak berwarna merah dengan pita senada, terdiam rapi di lokernya. Ada sepucuk surat di dalamnya ketika Daniel membuka kotak itu.
To : Kang Daniel
Makanlah! Aku tahu kau menyukai makanan itu.
Kedua alis Daniel saling bertautan tatkala melihat isi dari kotak berwarna merah itu. Ada 2 batang coklat favorit Daniel, dan juga beberapa bungkus jelli yang juga digemari oleh seorang Kang Daniel. Ia hendak menanyakan soal keberadaan kotak itu pada kekasihnya. Namun, seseorang tiba-tiba merebut kotak itu dari tangan Daniel.
"Wah.. coklat. Terima kasih Niel-ah. Wooseok-ah, kau mau coklat? Daniel punya banyak. Ini untukmu" Katanya sambil membuka coklat milik Daniel dan memakannya, sambil memberikan sebatang coklat yang lain pada Wooseok.
"Ya! Itu bukan untukmu, Seungyoun-ah. Kenapa kau memakannya?" Seungyoun hanya tersenyum sambil menghindari pukulan Daniel. Tak lama lagi, pasti terjadi aksi berebut diantara keduanya.
Dan.. benar saja.
Kini Daniel dan Seungyoun terlibat aksi berebut. Eunsang yang baru saja datang, sampai dibuat terkejut karena melihat tingkah kedua hyungnya itu.
"Hyung... sudahlah. Hentikan! Jangan bertingkah seperti anak kecil!" Teriakan Eunsang dengan tawa Wooseok membuat Daniel dan Seungyoun berhenti berebut. Dengan berat hati, Daniel harus mengikhlaskan coklatnya yang telah kandas.
"Sudahlah. Ayo ke tempat Seungwoo hyung. Atau dia akan marah jika kita telat." Ajakan Eunsang dibalas anggukan oleh ketiga hyungnya.
Tak lama, mereka sampai di cafe milik Seungwoo. Ketiganya disambut dengan antrian panjang pembeli. Daniel kembali gagal menanyakan kotak itu pada kekasihnya.
"Daniel, Seungyoun, Wooseok, Eunsang! Cepatlah kemari dan bantu aku! Sangat banyak pesanan yang harus disiapkan!" Kata Seungwoo saat melihat empat temannya yang baru saja datang, sambil mengantar pesanan pada meja pelanggan. Tak butuh disuruh dua kali, keempatnya segera mengenakan apron, kemudian membantu Seungwoo melayani pelanggan.
----
"Haaa.. lelahnya.." Wooseok meregangkan otot-ototnya, kemudian menyandarkan punggungnya di salah satu kursi. Seungwoo baru saja mengantar pelanggan terakhir keluar dari cafenya dan membalik tanda buka pada kaca, menjadi tutup.
"Kenapa hari ini cafe sangat ramai?" Tanya Seungwoo sambil mendudukkan dirinya di kursi depan Wooseok.
"Hyung, bukankah itu bagus? Jika banyak pelanggan, kau akan semakin cepat mendapat uang." Seungwoo menoleh ke arah Seungyoun yang masih membersihkan meja. Ia kemudian mengangguk, menyetujui ucapan temannya itu.
"Baiklah, Seungwoo Hyung. Aku akan pulang sekarang. Wooseok Hyung, ayo kita pulang!"
"Hmm. Terima kasih untuk hari ini, Eunsang-ah, Wooseok-ah. Hati-hati di jalan!"
Tak berselang lama, Seungyoun juga pamit pulang. Disusul dengan Daniel. Menyisakan Seungwoo yang masih harus menutup cafenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Circle of Love
Romance'Nyatanya semua orang di dunia ini sama. Mereka tamu yang datang tak diundang, menetap untuk waktu yang tak lama, dan pergi dengan tiba-tiba.' -Kang Daniel 'Hyung! Kau dimana? Apa kau baik-baik saja? Aku ingin segera bertemu denganmu, Hyung!' -Kang...