Suasana kafe yang tidak terlalu ramai, terasa begitu hangat. Apalagi di luar sedang hujan. Akan sangat menyenangkan jika menikmati secangkir kopi dengan ditemani kudapan kecil yang manis. Hujan di musim semi kali ini tidak bisa menghentikan rencana Daniel dan Soobin untuk bertemu. Meski sedikit basah karena hujan, keduanya tetap memasuki kafe dengan senang. Setelah membawa pesanan masing-masing, mereka mencari tempat yang nyaman untuk mereka duduki.
"Bukankah itu Wooseok oppa?" Tunjuk Soobin ke sudut kafe. Ada seorang laki-laki yang duduk di sana seorang diri. Tengah menatap tangisan langit di luar jendela.
Daniel melangkah menuju tempat Wooseok. Soobin mengekor di belakang sang kekasih layaknya anak ayam. "Kim Wooseok!" Merasa namanya dipanggil, Wooseok menoleh ke sumber suara. Laki-laki bermarga Kim itu langsung mengembangkan senyumnya saat melihat Daniel dan Soobin berjalan ke arah mejanya.
"Hai, Niel, Soobin-ah. Senang bertemu kalian di sini. Duduklah, aku sedang menunggu pesananku."
Daniel dan Soobin duduk di depan Wooseok. "Sendiri saja?" Daniel menyesap kopinya perlahan. Sensasi getir dan manis, langsung menyapa lidahnya.
"Tidak juga. Aku ada janji de--"
"Wooshinie!"
Teriakan seseorang memotong ucapan Wooseok. Ketiga orang itu memutar kepala mereka menuju sumber suara. Daniel segera merapat ke arah Soobin saat menyadari seseorang yang memanggil Wooseok tadi.
"Raemi-ya.."
Daniel memeluk lengan Soobin. Seakan memberi tahu pada semua orang bahwa Soobin adalah kekasihnya. Kekasih Daniel itu terkekeh pelan. Menertawakan reaksi kekasihnya yang waswas terhadap Raemi. Padahal, Raemi sama sekali tidak menghampiri Daniel. Melirik pun tidak. Gadis itu langsung berjalan menuju Wooseok dan memeluknya posesif, tanpa melihat Daniel sama sekali.
"Sudah lama? Mungkin karena hujan, jalanan menjadi lebih ramai. Aku jadi terjebak dalam kemacetan. Itu sangat menyebalkan." Raemi mengangkat kepala dan membuat sedikit jarak dengan Wooseok, sengaja supaya Wooseok bisa melihat raut kekesalan yang sangat kentara di paras manisnya.
"Tidak. Aku juga baru saja datang. Pesananku juga bahkan belum diantar. Aigoo.. beruang kecilku sedang kesal, ya? Hm?" Wooseok mencubit salah satu pipi Raemi dengan tangannya yang bebas. Membuat gadis dalam pelukannya itu kian mencebik.
"Aku bukan beruang, Wooshinie.."
Sementara kedua orang itu tengah saling berbagi pelukan, Daniel dan Soobin hanya menatap mereka tidak percaya. Ah, tidak. Hanya Daniel yang bereaksi berlebihan. Mulutnya bahkan sampai ternganga saking terkejut melihat apa yang ada di depannya. Hiperbola memang Kang Daniel.
"Hm.. kalian.."
Seakan baru teringat bahwa di depannya ada Daniel dan Soobin, Wooseok cepat-cepat melepaskan pelukannya pada Raemi. Teman Daniel itu mengajak Raemi untuk duduk bersama mereka. Tiba-tiba suasana menjadi canggung. Daniel masih setia merapat dan memeluk lengan Soobin. Ia menatap Raemi dan Wooseok dengan tatapan horor.
"Jadi.. Oppa dan Eonni.. kalian.." Tidak tahan dengan suasana canggung, Soobin membuka suara.
"Y-ya.. begitulah. Seperti yang kalian lihat."
"Di hari yang sama saat Daniel mencampakkanku, Wooshinie datang dan mengutarakan perasaannya."
Daniel membuang pandangannya ketika Raemi mengatakan 'mencampakkan' dengan sangat tenang. Sejujurnya ia masih kesal dengan Raemi. Namun mau bagaimana lagi.
"Wooshinie?"
"Itu nama panggilan Wooseok saat kecil. Karena kurasa panggilan itu cocok dengannya, jadi aku tetap memanggilnya seperti itu. Terdengar imut dan lucu." Kedua gadis itu tertawa bersama. Wooseok yang duduk di sebelah Raemi hanya tertawa kecut sambil menggaruk belakang tengkuknya yang tidak gatal. Sejujurnya ia sedikit malu jika dipanggil seperti itu di depan banyak orang. Terlalu imut dan lucu, seperti yang tadi dikatakan Raemi. Sementara itu, Daniel hanya diam dan menyimak obrolan itu. Sesekali meminum kopinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Circle of Love
Romance'Nyatanya semua orang di dunia ini sama. Mereka tamu yang datang tak diundang, menetap untuk waktu yang tak lama, dan pergi dengan tiba-tiba.' -Kang Daniel 'Hyung! Kau dimana? Apa kau baik-baik saja? Aku ingin segera bertemu denganmu, Hyung!' -Kang...