「Wattys2020 Winner in Fanfiction」
End: 13 Juli 2020 [✓]
Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Seohyun, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Kyuhyun selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terima kasih pada Jieun yang kebetulan menemukan dompet Kyuhyun dan memberikan Seohyun kesempatan untuk mengembalikannya. Terima kasih untuk kesempatan yang akhirnya Seohyun punya setelah menahan diri untuk tidak mengirim Kyuhyun Sticky Notes seperti biasanya.
Kata berhenti yang Seohyun ucapkan pada Kyuhyun terasa seperti omong kosong, dia tahu dia sejujurnya tidak mau melakukannya, tetapi dia harus demi harga dirinya sendiri. Setidaknya Seohyun tidak mau tampak menyedihkan hanya karena jatuh cinta pada lelaki seperti Kyuhyun yang sudah memiliki Sara.
Setelah berperang dengan dirinya sendiri, akhirnya Seohyun menemukan dirinya sendiri setuju atas satu keputusan; menyelipkan satu Sticky Notes lain setelah sekian lama rasanya bukan hal yang buruk. Lagipula hanya satu, Seohyun pikir itu juga tidak akan mengubah apapun.
Jadi dengan langkah khas nya yang sudah hafal jam ketika koridor loker kosong, dan memastikan Kyuhyun tidak akan ada disana, Seohyun melangkah ringan—perasaan menggebu akan rindu tiba-tiba meringsek naik ke permukaan. Dia sampai lupa jika dia ini hanya penggemar diam-diam yang Kyuhyun bahkan tidak tahu siapa dia.
“Kau serius?”
“Ya ampun, untuk apa aku berbohong? Aku benar-benar melihat Kyuhyun dan Sara berciuman kemarin.”
Langkah kaki Seohyun terhenti saat beberapa langkah dia bisa mencapai loker milik Kyuhyun. Untuk satu alasan yang sangat jelas, hati Seohyun berantakan, dan tubuhnya di paksa berhenti di tempat seketika. Tidak ada yang lebih menyedihkan dari mendengar kenyataan yang paling tidak di inginkan.
Tanpa di beritahu, seharusnya semua orang sudah tahu; Seohyun patah hati—lagi. Lebih besar dari patah hati pertama karena mendengar Kyuhyun resmi berpacaran dengan Sara si gadis pesolek nomor satu di kampus.
“Tidak heran juga, sih. Ini kan, Cho Kyuhyun. Oh, dan—ini juga Sara. Kau tahu betapa cantiknya gadis itu. Memangnya siapa yang bisa tahan?”
Benar. Sara sangat cantik. Cantik sekali. Dan semua orang setuju.
Seharusnya Seohyun tahu posisinya sendiri dan tahu dia ini siapa untuk sekedar berharap pada lelaki seperti Cho Kyuhyun, si nomor satu. Apalagi dia bahkan tidak di kenal orang-orang, dan dia hanya bertindak bak pengecut yang selalu menempelkan Sticky Notes biru di loker lelaki itu.
Jika ada yang paling pantas, Seohyun ini terlihat sangat menyedihkan.
“Kelihatannya juga Kyuhyun tidak bermain-main kali ini. Apa hanya gadis seperti Sara yang bisa membuat Kyuhyun jatuh cinta dengan serius?”
Diam-diam, Seohyun mengangguk membenarkan. Bukan hanya dia yang berpikiran seperti itu, tapi semua orang pun sama. Kyuhyun pasti pintar dalam memilih gadis.
“Sudahlah, membicarakan pasangan seperti mereka hanya membuat kita meringis sendiri.”
Ketika kedua gadis itu melewati tubuhnya, Seohyun sontak mundur ke belakang sampai punggungnya menabrak pintu loker cukup keras. Padahal dia sudah sering patah hati tentang Kyuhyun, tetapi dia tidak tahu jika rasanya masih saja sama, sesak dan sakit yang bercampur menjadi satu.
“Seharusnya kau tahu resikonya, Seo Joohyun.”
Rasanya tampak asing—tidak familiar. Kali ini lebih serius dan sakit. Seohyun tidak bisa menduga jika resiko yang harus dia ambil menjadi sebesar itu untuk perasaan yang mungkin saja tidak seberapa besar. “Tidak, tidak. Kalaupun aku kalah, jangan menjadi menyedihkan begini. Sara juga pasti punya kelemahan, kan?”
Meski Seohyun tidak yakin dengan ucapannya sendiri, dia tetap berusaha mengabaikan perasaan asing itu dan membuka pintu loker milik Kyuhyun pelan-pelan. Kemudian menempelkan dua Sticky Notes disana, dan meletakkan dompetnya di dalam.
“Kau pasti—”
Tetapi setelahnya, Seohyun sadar akan sesuatu. Dia buru-buru melepaskan Sticky Notes yang satunya dan meremasnya sampai tak berbentuk. Dia tahu kali ini dia sudah tidak pantas untuk itu lagi.
“Tidak, Joo. Bukan sekarang. Lebih baik aku buang saja.” ucap Seohyun sembari melemparnya ke sembarangan arah.
—dan Sticky Notes itu berakhir di tempat sampah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Halloha???
Ini part yang nanya kok bisa sih Sticky Notes nya berakhir di tempat sampah.
Next kita bakal liat Kyuhyun itu sebenarnya peka atau enggak.
Kita juga bakal liat Kyuhyun bakalan gimana ke depannya.
