「Wattys2020 Winner in Fanfiction」
End: 13 Juli 2020 [✓]
Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Seohyun, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Kyuhyun selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kyuhyun tertawa. Menarik seluruh atensi temannya yang sibuk bermain game untuk ikut penasaran dan melirik ke arah lelaki yang baru duduk di atas sofa itu.
Sehun mengernyit saat tidak menemukan lelaki itu memegang apapun untuk bisa membuatnya tertawa selepas itu. “Kau gila, Cho?”
“Brengsek!” tidak terima dengan tuduhan tidak masuk akal dari Sehun, Kyuhyun melempari lelaki itu bantal sofa yang kebetulan menumpuk disampingnya. “Kau yang gila, Oh!”
“Tapi Sehun benar, Kyu. Biar ku ubah pertanyaannya, kau masih waras, kan?” ucap Changmin ikut menimpali karena masih merasa penasaran dengan tingkah aneh Cho Kyuhyun yang sudah mirip seperti orang gila.
Kyuhyun hanya mendengus saat sadar teman-temannya mulai berpikir tidak masuk akal tentangnya. Seharusnya salahkan salah benda menjijikkan berwarna biru yang menempel di lokernya. “Aku masih terlalu tampan untuk jadi orang gila. Gadis-gadis akan kecewa nanti.”
Mendengar jawaban Kyuhyun, Sehun dan Changmin pun melengos malas. Tidak berniat meladeni kalimat lelaki itu yang terdengar melantur.
“Jangan bilang, soal Sticky Notes biru itu?” setelah memilih hanya diam, Minho akhirnya ikut dalam obrolan yang sejujurnya tidak terlalu penting.
Seolah-olah tersadar dan mendapat petunjuk dari dewa, Sehun pun menegakkan tubuhnya. “Ah, benar juga. Pasti Sticky Notes biru itu, ya?”
Menjadi satu-satunya yang tidak begitu paham tentang Sticky Notes biru itu, Changmin hanya memiliki satu kesimpulan dalam kepalanya. “Kau sedang jatuh cinta?”
“Yang benar saja! Dengan gadis si pengirim Sticky Notes?” dengus Kyuhyun merasa sebal.
“Kau, kan, tidak tahu bagaimana gadis itu, Kyu. Bagaimana jika dia gadis yang luar biasa cantik, dan ternyata dia itu tipe–mu?” sahut Minho lagi. Mengingatkan Kyuhyun untuk sesuatu yang mungkin saja terjadi pada lelaki itu.
“Dan jangan lupakan taruhan kita. Kau harus siap-siap mengirim gadis itu Sticky Notes merah muda, jika kau terbukti menyukainya.” goda Sehun yang tidak mau kalah dari Minho.
“Oh, kau pikir aku akan jatuh cinta pada secarik kertas? Aku bahkan tidak tahu dia gadis yang seperti apa.”
Changmin yang sudah kehilangan minat untuk game nya, akhirnya memilih untuk duduk di atas sofa. “Kau bisa mencari tahunya, Cho Kyuhyun. Kau sendiri tahu kau selalu bisa melakukannya, kan.”
“Kalau begitu, aku akan menghancurkan rencana gadis itu. Tidakkah kalian merasa kasihan?” tentu saja sejujurnya Kyuhyun hanya tidak mau membuang waktu nya untuk hal tidak penting seperti itu.
“Omong-omong, apa yang kali ini gadis itu tulis, atau hadiah kecilnya.” mengingat itu, Kyuhyun jadi teringat kenapa dia bisa tertawa sesaat sampai disini. Semuanya memang karena Sticky Notes biru yang menempel di lokernya pagi ini.
“Dia bilang dia genie. Dia akan mengabulkan permintaan ku jika aku membalas pesannya. Gadis konyol.” ucap Kyuhyun sembari tertawa. Kalimat yang membuat ketiga temannya itu tertawa geli saking lucunya—seolah-olah kalimat itu adalah lelucon paling bagus di dunia.
“Jadi begitu ya cara dia agar kau mau membalas pesannya?” Sehun tertawa lagi. Tidak habis pikir dengan isi kepala gadis itu. “Lagipula kau sudah memiliki segalanya. Dia bisa memberikanmu apa memangnya.”
“Tapi, Kyu——kurasa kau harus coba membalasnya. Minta sesuatu yang belum kau kerjakan atau semacamnya. Kalau dia bohong soal menjadi genie, berarti dia tidak sanggup menghadapi mu.” karena Changmin tahu seberapa brengseknya seorang Cho Kyuhyun.
“Tapi jika dia memenuhi permintaan Kyuhyun, bukankah terdengar sangat konyol? Dia pasti tahu jika teman kita ini brengsek, kan?”
“Aku tidak sebrengsek itu, Choi Minho!” pekik Kyuhyun yang tidak terima di sebut brengsek. “Tapi sepertinya menarik juga jika aku membalasnya. Sebaiknya apa yang ku minta dari gadis itu, ya?”
“Sepertinya aku tahu apa yang harus aku minta darinya.” akhirnya, satu ide muncul dalam kepala Kyuhyun begitu. Dia melirik ke arah ponselnya yang menyala.
“Hei, J!—”
Kyuhyun hanya perlu melihat hasilnya apakah gadis itu mau menuruti permintaannya atau tidak sama sekali.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nanti sore update lagi ya.
Besok soalnya update yang Let's Not Fallin in Love.