Original Story © Keyralaws
/Fluff—Romance/
26
“Hah, sialan!” Kyuhyun melempar lagi Sticky Notes yang sudah tidak berbentuk ke arah tempat sampah yang dia sediakan; merasa tidak cukup puas dengan apa yang sudah dia tulis disana.
Punggungnya yang kaku, lantas bersandar. Rasanya benar-benar gila karena seorang Cho Kyuhyun mau di repotkan begini oleh seorang gadis tanpa nama. Padahal, Kyuhyun benci hal menjijikkan. Dari pertama kali dia mendapat Sticky Notes biru itupun, dia sudah mengatakan bahwa benda itu terlalu menjijikkan dan kuno, tidak cocok dengan gaya Kyuhyun. Tapi karma membalasnya dengan sesuatu yang lebih besar.
“Tidak. Tidak. Mereka pasti akan menertawakanku.” pikiran yang terbesit untuk meminta bantuan ketiga temannya langsung hilang saat Kyuhyun sadar betapa menyebalkannya ketiga temannya itu. Bukannya membantu, yang ada mereka hanya sibuk mengolok-oloknya.
Sejujurnya, dan seharusnya, apapun yang Kyuhyun tulis tidak akan berpengaruh apapun. Siapapun si gadis J pasti sudah lebih dari senang saat tahu Kyuhyun mau repot-repot mengirim Sticky Notes padanya, tidak peduli bagaimana kata-kata dan cara menulisnya. Tetapi anehnya, Kyuhyun yang malah seolah peduli pada satu hal itu. Otaknya pasti sedang bermasalah semenjak mengenal si gadis J itu.
“Membuat surat cinta, eh?”
Tubuh Kyuhyun langsung berubah tegak saat mendengar suara kakak perempuannya yang menyebalkan.
Seolah hidupnya kurang sial, Kyuhyun bisa melihat sang kakak berdiri dengan gaya angkuh di ambang pintu sembari menatap ke seluruh sampah Sticky Notes miliknya yang berakhir mengenaskan. Oh, Kyuhyun tahu apa yang perempuan itu pikirkan dalam kepalanya.
“Jangan berpikiran aneh.” kata Kyuhyun saat kakak perempuannya, Cho Ahra melangkah ke arahnya dan ikut duduk di dekatnya. “Tidak, kok. Memangnya berpikiran bahwa kau sedang membuat surat cinta kedengaran aneh?”
Kyuhyun menghela nafasnya sebal. Dia sudah menduga jika kakaknya memang berpikiran semacam itu. Oh, dan seharusnya Kyuhyun tidak perlu marah karena kenyataannya memang begitu. “Bukan. Jangan gila.”
“Jangan berbohong, Cho. Kau pikir aku buta dan tidak bisa melihat sampah bekas tulisanmu, ini?”
Ahra memang orang paling menyebalkan yang pernah Kyuhyun temui. Sialnya, dia adalah kakak perempuannya yang super cerewet. Sepertinya memang tidak ada gunanya juga berbohong, toh pada akhirnya dia akan butuh bantuan perempuan itu juga.
Ahra melempar pandangan jahil ke arah Kyuhyun. “Sejak kapan seorang Cho Kyuhyun mau melakukan hal merepotkan seperti ini? Apa karena jatuh cinta?” setelahnya, perempuan itu tertawa geli atas kalimatnya sendiri.
“Ceritanya panjang. Aku tidak akan paham.” jawab Kyuhyun sekenanya dan berharap kakak perempuannya itu segera pergi.
Tetapi Kyuhyun seharusnya tidak lupa bagaimana perangai Ahra untuk mendapatkan apa yang perempuan itu mau. Apalagi ketika melihat perempuan itu malah berpindah tertidur ke atas kasurnya. “Aku punya banyak waktu untuk mendengarkan cerita panjangmu, omong-omong.”
“Kau itu seorang dokter. Mustahil jika kau punya banyak waktu luang untuk mendengarkan cerita anehku.” Ahra tampak tidak peduli dengan apapun yang berusaha Kyuhyun katakan, dan berpura-pura terpejam.
Mau tidak mau, akhirnya Kyuhyun menghela nafas panjang. Dia yang paling tahu bagaimana Ahra. Tentu perempuan itu tidak akan berhenti sebelum Kyuhyun bercerita. Jadi, mau tidak mau, Kyuhyun harus melakukannya. Suka atau tidak.
“Sudah hampir sebulan ini aku mendapat Sticky Notes dari gadis berinisial J. Hampir setiap hari dia memenuhi lokerku dengan Sticky Notes biru dan hadiah-hadiah kecil. Yah, kau tahu—aku lumayan penasaran. Dia beberapa kali menyebutkan petunjuk tentang siapa dia, dan aku selalu tidak tahu.” mengingat lagi masalah itu, rasanya Kyuhyun benar-benar kesal.
“Dan sialnya, di saat aku yakin siapa si gadis J, aku lagi-lagi salah. Meskipun ini merepotkan, kau tahu, harga diri lelaki tetap nomor satu. Setidaknya aku harus membuktikan itu pada si gadis J. Jadilah berakhir begini.” lanjut Kyuhyun untuk menyelesaikan kalimatnya yang tadi dia beri jeda.
Ahra tersenyum geli saat mengerti inti cerita dari semua cerita Kyuhyun. Lelaki itu pasti diam-diam sudah penasaran, meski jatuh cinta terdengar masih agak jauh. Kyuhyun tidak akan mau repot jika hal itu bukan sesuatu yang pantas membuatnya repot. Tetapi ini jelas beda, karena lelaki itu sadar dia pantas di buat repot. Dengan kata lain—Ahra tahu Kyuhyun tertarik pada si gadis J.
“Hei, kau tahu aku bukan hanya dokter anak. Aku juga dokter cinta, Cho Kyuhyun.” ucap Ahra untuk tanggapannya atas cerita Kyuhyun.
“Omong kosong! Lebih baik kau pergi saja sana dengan kekasihmu!”
“Memangnya kau yakin bisa menulis itu sendirian?” tanya Ahra sembari melihat ke arah tumpukan Sticky Notes yang gagal. “Jangan bercanda! Lelaki kaku sepertimu tidak akan bisa melakukannya sendirian.”
Untuk satu hal itu, Kyuhyun juga tahu tanpa perlu perempuan itu beri tahu lagi. “Ya, ya, ya. Aku memang begitu.”
“Kalau begitu, aku akan membantumu untuk yang pertama ini. Dan sementara aku menulis, kau beli bunga segar sana.”
Alis Kyuhyun terangkat tidak mengerti. “Untuk apa?”
“Oh, para gadis itu suka bunga, Cho Kyuhyun. Kau seharusnya mulai belajar soal itu.”
Kyuhyun bahkan lupa jika dia harus menyelipkan satu hadiah kecil untuk gadis J—seperti yang gadis itu lakukan.
Uhuyy, aku update lagi.
Semoga suka.
Don't forget to vote & comment.
See you soon!
© Keyralaws
20 April 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes
Fanfic「Wattys2020 Winner in Fanfiction」 End: 13 Juli 2020 [✓] Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Seohyun, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Kyuhyun selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh...