「Wattys2020 Winner in Fanfiction」
End: 13 Juli 2020 [✓]
Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Seohyun, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Kyuhyun selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari itu, Kyuhyun punya jadwal semi musik jam sembilan. Jika biasanya dia akan datang terlambat, sekarang tidak. Lelaki itu malah sengaja datang lebih awal karena mengira jika Seohyun akan menghindarinya dengan duduk di tempat yang berbeda. Sementara dia tidak mau itu terjadi, jadilah Cho Kyuhyun rela datang pagi-pagi seperti lelaki rajin, sembari mengingat semua hal yang sudah Jieun katakan padanya tentang Seohyun. Segalanya memang sederhana, tapi yang rumit adalah ketika Seohyun ternyata lebih mengenalnya.
"Kyuhyun?" niat Seohyun untuk menciptakan jarak diantara mereka langsung urung, karena nyatanya, Kyuhyun sudah berada disana lebih dulu. "Kau datang jam segini?"
"Tentu saja. Aku tahu bahwa kau akan menghindariku, kan?"
Tebakan Kyuhyun tepat. Sama sekali tidak salah. Tapi Seohyun tidak mungkin mengatakan itu. "Tidak. Untuk apa? Memangnya kau punya salah padaku?"
"Seohyun, ayo belajar saling mengenal. Aku akan berusaha, jadi ayo kita coba." tangan Kyuhyun buru-buru menarik Seohyun untuk duduk di sebelahnya, sementara gadis itu hanya mengernyit bingung. Tidak mengerti arah pembicaraan lelaki itu. "Apa maksudnya? Aku tidak mengerti, Cho Kyuhyun."
"Ayo kita mulai sekarang. Apa saja yang sudah aku tahu tentangmu, dan apa saja yang sudah kau tahu tentangku. Bukankah begitu caranya untuk kita belajar?"
Saat wajah Kyuhyun berubah serius dengan nada suara yang tidak kalah serius, Seohyun hampir saja tertawa geli. Tidak menyangka jika dia bisa melihat seorang Cho Kyuhyun, si lelaki populer bisa bersikap se-menyedihkan ini. "Kau mau mencobanya sekarang?"
"Tebtu saja. Kenapa tidak? Apa kau belum siap?" oh, Seohyun bahkan tidak perlu bersiap apapun karena segala tentang Kyuhyun sudah menjadi hal yang paling dia tahu. "Tidak. Aku siap. Kau mau memulai lebih dulu?" tawar Seohyun.
Sebagai lelaki sejati, tentu saja Kyuhyun mengangguk. Sama sekali tidak menolak tawaran Seohyun. "Okay. Aku akan memulainya duluan."
"Aku tahu kau suka semua jenis seni, kau suka makanan manis, kau juga suka musik klasik-meskipun kau menyukai semua genre. Kau suka semua jenis buah dan sayur. Tetapi kau benci makanan asam, kau tidak bisa makan kacang hijau, kau benci belalang, dan kau punya trauma dengan bau menyengat. Apa ada yang salah dari semua itu?"
Seohyun harus mengakui itu. Semua yang Kyuhyun katakan memang benar. Itu semua memang tentangnya. Untuk alasan yang tiba-tiba, Seohyun merasa senang. Dia merasa dihargai, dan dia tahu Kyuhyun benar-benar berusaha kerasa untuk mengetahui semua itu.
"Tidak. Kau benar. Semua yang kau katakan adalah benar. Aku lumayan terkejut karena kau berusaha sekeras itu, Cho Kyuhyun." ucap Seohyun.
"Aku sudah cukup mengerti dengan alasan kenapa kau menyuruhku. Sebagai lelaki yang jatuh cinta, bukankah sudah sepantasnya untuk aku berjuang?" Kyuhyun mengusap kepala Seohyun dengan lembut, sampai membuat gadis itu terkesiap. Merasakan seluruh wajahnya yang menghangat tiba-tiba.
"Kalau begitu, biarkan aku juga mencobanya kali ini." sahut Seohyun kemudian dengan sangat percaya diri. Membiarkan Kyuhyun menunggu penasaran. "Kau tidak terlalu suka manis. Tetapi kau sangat menyukai semangka. Kau lebih suka minum kopi, dibanding air putih, dan kau juga sangat menyukai soda. Roti isi keju dengan irisan melon kuning adalah roti isi kesukaanmu, dan menu sarapan kesukaanmu, karena itu adalah menu yang ibumu buat setiap kali kau berkunjung ke Inggris. Kau orang yang menyukai kebebasan, dan kau menyukai genre lagu rnb. Pacar pertamamu ketika SMA adalah Jieun, dan pacar pertamamu di universitas adalah Jian, anak sastra jepang."
"Apalagi, ya? Oh, kau benci film komedi, dan film romantis. Kau senang film action dan petualangan. Kau punya banyak koleksi action figur, dan salah satunya adalah hadiah dari ibumu ketika kau berusia enam belas tahun. Masih terlalu banyak untuk aku sebutkan, Cho.."
Mata Kyuhyun mengerjap bingung. Sangat bingung malah. Seohyun lebih mirip seperti cenayang yang mengetahui seluruh isi hidupnya. Gadis itu benar-benar menang-tidak salah saat Jieun berkata bahwa Kyuhyun sudah pasti kalah. Tapi pertanyaannya adalah, bagaimana bisa. Bagaimana cara gadis itu tahu, dan darimana gadis itu mengetahui segalanya, disaat Kyuhyun benar-benar tidak pernah memberitahukan beberapa hal, bahkan pada ketiga teman brengseknya itu.
"Darimana kau bisa tahu soal roti itu? Ya Tuhan, kau bahkan tahu pacar pertamaku di universitas. Bagaimana kau mengetahui semua itu, Seo Joohyun?" Kyuhyun bertanya lagi, masih dengan wajah tidak percayanya. "Kau mengetahui semua tentangku seperti penguntit, demi tuhan. Ini benar-benar tidak bisa di percaya."
Bukannya tersinggung, Seohyun malah tertawa, kemudian membawa tangannya merapikan rambut Kyuhyun sebentar. "Maaf saja, tapi aku bukan penguntit, okay?"
"Dan juga, bukan aku yang mengetahui semua tentangmu. Tapi kau-kau yang tidak pernah sadar, dan tidak pernah peduli pada siapapun, selain dirimu sendiri, Cho."
Hari itu, untuk pertama kalinya, Kyuhyun kalah dari seseorang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebayang banget muka Kyuhyun langsung kaya yg, kaget pas Seohyun tahu sebanyak itu, wkwk.
Jangan lupa di tunggu terus.
Aku udah update banyak loh, kalau vote dan komennya sedikit, aku bakal tahan agak lama kayanya.