Original Story © Keyralaws
/Fluff-Romance/
23
"Kau yakin cara ini akan berhasil, Ji? Kau tahu, bagaimana jika akhirnya akan tetap berantakan?"
Jieun tidak lupa. Dia ingat bahwa dia yang mengatakan pada Seohyun bahwa gadis itu harus merubah segala rencananya; berhenti mengirim Sticky Notes, berhenti mendengarkan lagu after the heartbreak, dan juga berhenti untuk hal-hal lainnya yang mungkin saja berpotensi membuat Kyuhyun tahu tanpa hasil apa-apa.
Saat Jieun mengatakan jika kali ini biar dirinya saja yang melakukannya, tentu Jieun serius. Dia tidak berbohong. Sudah saatnya Jieun melakukan sesuatu untuk Seohyun. Tetapi yang salah adalah, Jieun tidak akan mengirim Sticky Notes untuk Kyuhyun seperti yang Seohyun lakukan selama ini. Demi tuhan, sejak awal Seohyun memiliki rencana itu, Jieun bahkan sudah muak setengah mati. Jadi sangat tidak mungkin jika dia mau melakukannya.
Di banding semua itu, Jieun tentu saja punya rencananya sendiri.
"Dengarkan aku, Joo. Untuk sekarang, kau harus fokus bersikap biasa. Anggap saja kalian tidak pernah bertemu sekalipun, atau bersikap saja untuk segalanya yang natural."
Sejak awal, Jieun tahu tidak mudah. Bahkan jika Seohyun hanya berencana membuat Kyuhyun penasaran, semuanya tidak berarti bahwa lelaki itu akan menyukai Seohyun kembali. Tidak, apalagi setelah lelaki itu memiliki Sara.
Sebagai mantan kekasih yang meskipun sangat Jieun sesali, dia jelas tahu sedikit banyaknya tentang Kyuhyun. Meski lelaki itu brengsek, Kyuhyun tetap hanya akan bertahan pada satu gadis; yang kemudian akan di putusinya seminggu kemudian. Lelaki itu senang berganti kekasih, tetapi lelaki itu tidak pernah memutuskan untuk memiliki hubungan dengan banyak perempuan di waktu bersamaan. Mustahil.
"Kau bisa ku percaya, kan, Ji?" Jieun mengangguk, tahu apa yang sedang Seohyun khawatirkan.
"Asal kau tidak berpikir aku akan merebut Kyuhyun darimu, aku tidak masalah." ucap Jieun.
Setelahnya, Seohyun menghela nafas. Sejujurnya bukan itu yang menjadi masalah dalam kepalanya. "Kau tahu bukan itu maksudku. Apa mungkin sudah sebaiknya berhenti?"
"Berhenti disana, Seo Joohyun. Kau tidak bisa setengah-setengah soal perasaan mu. Kalau sejak awal kau percaya bahwa Kyuhyun akan jatuh cinta padamu, kau yakini saja itu. Jangan jadi Seo Joohyun yang tidak aku kenal, okay?"
Jieun mungkin lebih suka jika Seohyun jatuh cinta pada orang lain selain Kyuhyun, tetapi Jieun lebih tidak suka jika Seohyun patah hati hanya karena Cho Kyuhyun tidak bisa mencintai gadis itu kembali. Dia bukan pecinta drama, tapi dia percaya bahwa mungkin saja akan ada waktunya untuk Kyuhyun akhirnya jatuh cinta pada satu gadis.
"Menurutmu, apa Kyuhyun sudah tahu?" tanya Seohyun sembari mengigit bibir bawahnya-merasa ragu dan takut.
Jika di lihat dari situasinya, dan dari apa yang Jieun dengar, tentu saja jawabannya iya. "Ku rasa sudah. Kau tahu dia tidak sebodoh itu, meski dia lelaki brengsek. Apalagi dia mungkin saja berpikir kenapa kau sampai repot mengaku sebagai Kim Seohyun alih-alih Seo Joohyun."
Seohyun menangkup seluruh wajahnya, mulai membayangkan bagaimana jika mereka bertemu dan Seohyun harus bersikap seolah-olah mereka tidak akrab seperti sebelumnya, dan melupakan pembicaraan di meja kafeteria tempo hari. Itu terdengar tidak mungkin.
"Aku tahu Kyuhyun sudah penasaran tentang gadis J, sebelum dia akhirnya tahu bahwa gadis itu adalah dirimu. Tetapi Joo, itu tidak berarti dia menyukaimu. Jadi kita harus memainkan permainan lebih baik lelaki itu."
Tentu saja itu poin penting dari rencana yang Jieun pikirkan. Selain membuat Kyuhyun terkecoh, Jieun harus memastikan Kyuhyun mau melakukan sesuatu untuk Seohyun.
"Memusingkan. Kenapa juga aku harus bertemu Oh Sehun sialan itu. Jika dia tidak berulah, semuanya tidak akan jadi begini."
Jieun tahu hal itu. "Ya, tapi kau juga tidak akan selamanya bersembunyi, kan? Suatu saat Kyuhyun pasti tahu entah bagaimana caranya. Bahkan seharusnya, lelaki itu bisa tahu dengan mudah jika dia mau."
Oleh karena itu Jieun yakin, jika Kyuhyun belum melakukan apapun, itu berarti lelaki itu belum punya keinginan yang besar. Dengan kata lain-perasaan untuk Seohyun terdengar masih sangat jauh.
Jieun tidak bodoh, apalagi Kyuhyun. Kalau lelaki itu peduli, dan tertarik, lelaki itu pasti melakukan apapun untuk tahu siapa si gadis J. Jieun tahu seperti apa Kyuhyun. Jadi jika lelaki masih bersikap biasa, katakan saja bahwa hal itu belum cukup penting untuk dia pikirkan repot-repot. Dan itu adalah satu hal yang perlu Jieun ambil alih. Dia tidak bisa membiarkan Seohyun lelah sendirian, dan berharap lebih, sementara mungkin hasilnya masih jauh.
"Kau benar." kepala Seohyun tertunduk saat kalimat Jieun terasa sangat menusuk. "Aku dan Sticky Notes ku pasti bukan hal yang penting untuk Kyuhyun pikirkan."
Melihat Seohyun yang berwajah muram, Jieun menjadi tidak enak hati. Dia tahu kalimatnya mungkin menyakitkan, tetapi itu lebih baik daripada Kyuhyun yang akhirnya menyakiti gadis itu.
Jika sudah begini, Jieun tidak punya pilihan. Dia hanya punya satu rencana, dan dia akan memastikan Kyuhyun mau melakukannya.
Ini terakhir buat hari ini. Huhu.
Kita bakal ketemu minggu depan lagi? Lama banget ya.
Seperti biasa, kalau aku sempat, besok aku update, kalau enggak, yasudah deh.
Aku mau ngetik LNFIL, Under the Heels, sama Black Flower karena minggu lalu aku gak update.
See you soon.
© Keyralaws
07 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sticky Notes
Fanfiction「Wattys2020 Winner in Fanfiction」 End: 13 Juli 2020 [✓] Untuk ukuran gadis yang tidak populer seperti Seohyun, jatuh cinta diam-diam pada lelaki yang di inginkan satu kampus seperti Kyuhyun selama dua tahun terakhir, bukanlah masalah. Baginya, jatuh...