0.6

671 75 18
                                    

Maaf baru update, sibuk dengan ff jinverse diakun sebelah hehe.. jangan lupa vote 💙






Bukan namanya Hyunjin kalau diam-diam mengikuti geng Pascal bekerja dari kejauhan.

Dia mengamati cara kerja mereka melalui teropong didalam mobil yang terparkir di jalanan sepi jauh dari gudang sepi itu.

"Lihatlah siapa yang akan memenangi perang ini, tua bangka!"

Ting!

Beomin : aku sudah menemukan keberadaan Heejin dimana.

Beomin : apartemen Grand Livina, kamar nomor 304, tinggal bersama Lucy teman SMA nya.

Hyunjin menyeringai, "Lo gak akan pernah bisa lepas lagi, jalang sialan!"

Desis Hyunjin lalu segera memutar mobilnya dan melaju menuju apartemen tempat tinggal isterinya kini.

•••

12:30 AM dini hari

Ting.. Tong.. Ting.. Tong...

Ting.. Tong.. Ting.. Tong...

"Bukain pintu dong jinn... Males gue." Racau Lucy kesal kemudian kembali memeluk guling.

"Emang siapa sih malam-malam gini namu.." sela Heejin malas kemudian turun dari kasur.

"Mungkin leeknow.. siapa lagi yang malam-malam kesini" sahut Lucy malas di balik guling nya.

Ting.. Tong.. Ting.. Tong..

Dengan mata yang masih ngantuk berat, Heejin beranjak keluar dari kamar.

Cklek

Begitu pintu apart itu terbuka penuh, Heejin melebarkan matanya melihat Hyunjin kini didepannya.

"Hai sayang.." kata Hyunjin menyeringai ngeri.

Duk

Hyunjin langsung menghadang pintu itu saat heejin kembali akan menutup pintu. Kemudian laki-laki itu mendorong bahu heejin hingga langkah gadis itu memundur.

"Hyunj__mmppph"

Hyunjin menarik kerah gadis itu hingga dia bisa meraih bibir gadis itu. Tangan heejin bergerak memukul-mukul dada hyunjin agar berhenti, namun hyunjin tidak mempedulikan itu.

Hyunjin terus memajukan langkahnya, membawa heejin hingga terduduk di sofa tanpa melepas permainan mulutnya.

Kedua tangan heejin meremat kuat sofa menopang tubuhnya, kepalanya mendongak mengekspos leher jenjangnya berusaha menyamankan posisinya karena hyunjin yang terus menyudutkan badannya.

"Jin.. ada ap__" Lucy mematung di ambang pintu kamarnya.

Mata gadis itu melirik ke arah Lucy berupaya meminta pertolongan, tapi dengan cepat hyunjin mengacungkan telunjuknya ke arah Lucy agar Lucy tidak mendekat.

Mereka masih dalam posisi yang yang sama, hyunjin terus melahap bibir heejin rakus.

Lucy tidak bisa berbuat apa-apa, dia kembali menutup pintu kamarnya.

15 menit berlalu, akhirnya hyunjin melepaskan ciumannya. Dia kembali menarik kerah heejin hingga wajahnya mendekat. kedua mata mereka beradu pandang dengan sorotan mata kebencian.

"Gue bisa melakukan apapun, Lo kabur ke ujung dunia pun gue pasti bisa cari Lo. Tetap disini atau nyawa seulbi gak akan selamat!" Desis Hyunjin.

"Ja__jangan sakitin Seulbi_ pliss" mohon heejin dengan tatapan yang berubah menjadi sendu.

BLACK DEATH  |  HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang