1.9

432 76 2
                                    

Sesuai janji langsung nextt..
Part nya pendek huhu maaf, sumpah ini alur cerita kayaknya berantakan banget.
Bingung tujuanku kemana..

Jangan lupa vote biar cepet update 🖤












-•-

"Please Hyunjin! Cukup! Jangan sakiti aku kali ini! Hiks! Aku beneran di culik! Aku-aku cuman gak nyangka aja Leeknow yang menyelamatkan ku dari Elle, aku cuman takut dan reflek meluk Leeknow hiks! Aku mohon jangan sakiti aku!"

Di dalam kamar, Heejin bersimpuh dilantai dan menangis sejadi-jadinya. Dia memohon agar Hyunjin tidak bermain fisik.

Karena biasanya setelah terjadi sesuatu, baik itu Heejin yang salah ataupun Heejin seorang korban, Hyunjin akan kembali menyakitinya berupa pukulan atau sayatan.

"Hikss! Jin! Jangan! Aku mohon" Ujar Heejin menangis hingga tubuhnya bergetar.

"Bangun" Titah Hyunjin

Heejin mengusap air matanya, lalu perlahan bangun.

Perempuan itu terus menunduk takut.

"Jangan sakiti aku hiks"

Heejin terus bergumam seperti itu saat tidak ada tanggapan apapun dari Hyunjin.

Heejin benar-benar capek dan trauma ketika mendapat pukulan fisik.

Perlahan perempuan itu mendongak saat merasakan sentuhan lembut pada pipinya.

Ya, itu Hyunjin yang tengah menatap Heejin dengan sendu.

"Sayang--"

Tubuh Heejin sedikit oleng karena tiba-tiba Hyunjin tidak sadarkan diri jatuh kedekapan Heejin.

"HYUNJIN!"



Hingga tengah malam Hyunjin tidak sadarkan diri juga, Heejin terus menangis tak henti karena dia sendiri gak tau apa yg membuat Hyunjin pingsan.

Perempuan itu terus memeluk Hyunjin yang terbaring di ranjang.

"Aku bingung jin.. aku bingung sama perasaanku"

"Kenapa disetiap ada kesempatan untuk kabur tapi dalam waktu yang sama aku kembali lagi sama kamu"

Heejin semakin mengeratkan pelukannya.

"Ucapan ku pada Elle serius, aku benar-benar ingin keluar dari dunia gelap ini dan menjalani hidup normal"

"Harusnya aku kuliah, kerja paruh waktu, mengurus Seulbi, pergi shopping bareng temen, mama, keluarga. Aku ingin melakukan itu semuanya hiks.."

"Tapi-- kenapa aku harus hidup terjebak"

"Dibutakan oleh kamu yang bermuka topeng, memang dari SMA pun kamu selalu membenciku bahkan sampai sekarang"

"Hiks.. aku harus gimana jin, andai saja kamu lah yang membawaku keluar.. mungkin aku bahagia"

"Aku ingin kabur hiks"

"Aku ingin melarikan diri dari kamu"

"Aku benci kamu hiks.."

"Tapi aku gak bisa mengatakan kalau aku sayang sama kamu"

Heejin kembali menangis sejadi-jadinya hingga bersuara.















Drrrttt.... Drttttt... Drttttt...

Hyunjin mengangkat panggilan dari Renjun.

"Ada apa?" Tanya Hyunjin

"Bisnis gelap kita hancur tuan, semua orang yang terlibat dengan kita sudah ditangkap polisi dan detektif"

Hyunjin langsung berdiri, matanya membelalak terkejut.

"Bagaimana bisa???"

"Ada seseorang yang membocorkan rahasia kita, semua bukti kuat sudah ada ditangan polisi"

"Lalu-- bagaimana kamu bisa meneleponku?"

"Aku berhasil melarikan diri ke Brunei. Saya, tuan, dan Beomin sekarang menjadi buronan. Bagaimana ini tuan?"

Hyunjin terdiam masih mencoba mencerna apa yang terjadi padanya kini.

"Seulbi-- dan Tuan Jeon dimana mereka sekarang?"

"Seulbi bersamaku, sedangkan tuan Jeon kami tidak berhasil membawanya"

Hyunjin mencengkram kuat ponselnya kemudian melirik ke dapur dimana Heejin tengah membuat nasi goreng.

"Bos, lambat laun aku akan segera ditangkap. Boleh aku menyusul ke Afganistan?"

"Jangan! Jangan kesini! Terlalu bahaya dan akan membuat masalah baru! Disini pun aku tengah diintai oleh orang-orang Hanson"

"Lalu aku harus kemana bos!"

Hyunjin menghela nafas berat berkali-kali dan mondar-mandir mencari solusi untuk kesalamatannya.

"Bertahan lah dalam satu Minggu disana, aku masih belum dapat konfirmasi dari Tuan Zhong untuk menerima bantuan perlindungan untuk kita"

"Siapa dia bos?"

"Dia Tuan besar Zhong Chenlee, pembisnis internasional nomor satu sedunia. Aku percaya dia akan membantuku, satu-satunya jalan hanya itu. Jadi, aku mohon bertahanlah"

Lalu Hyunjin mematikan ponselnya, dia mendudukan bokongnya secara kasar.

"ARRGGHH!! KACAU!"

"Ada masalah apa lagi jin?" Tanya Heejin menghampiri hyunjin.

Hyunjin ngedongak dengan Lesu, kemudian dengan cepat dia menarik lengan Heejin hingga duduk dipangkuannya.

"Kamu ingin nanya apa sama aku?" Tanya Hyunjin.

"Tanya?"

"Hmm? Kasih aku pertanyaan dan aku akan menjawabnya"

Apa aku berhak untuk mencintaimu?

Heejin terdiam, lalu menatap Hyunjin. "Apa yang membuat kamu pingsan kemarin?"

"Mmm-- aku habis minum banyak, jadinya mual dan pusing hehe..."

Gimana caranya aku bilang kalau keadaan ayah kamu dan Seulbi sekarang.

"Ishh! Seriusan...."

"Mmm Heejin..-- kalau suatu hari aku berubah jadi Monster mengerikan dan jahatin kamu--- tolong, sadarkan aku"

BLACK DEATH  |  HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang