2.3

449 56 11
                                    

CKLEK

"Keluar!" Desis Elle.

Heejin ngedongak dengan tatapan mata teduh namun memerah.

Melihat isterinya yang juga tidak menuruti perintahnya, Elle pun melangkah masuk dengan kesal.

"Gak mungkin aku kurung kamu lama-lama, aku pusing denger tangisan Dede bayi kita. Aku capek mengurusnya semalaman"

Heejin tetap tidak menanggapi, yang ada sekarang dia malah buang muka.

"Aku juga belum sarapan, aku rindu masakan kamu" ucap Elle melembut.

Semakin kesal, Elle berjongkok kemudian menarik dagu Heejin dengan telak. Membuat keduanya saling menatap tajam.

"Kenapa cuekin aku? Marah, karena aku gak ngijinin kamu mendatangi pemakaman Hyunjin?!" Tekan Elle.

"Kamu cinta sama aku kan? Tapi kenapa kamu kayak gini? Seolah-olah aku itu hanya anjing peliharaan yang harus nurutin apa kata pemiliknya"

Elle tersenyum miring, "kamu isteriku, aku cinta sama kamu. Hanya saja aku gak suka ada orang yang sudah mati masih kamu bahas di rumah tangga kita"

"KENAPA EMANGNYA? HYUNJIN SUDAH MATI KAN, GAK MUNGKIN DIA NGERUSAK HUBUNGAN KITA. AKU HANYA KASIAN, DIA PASTI KESEPIAN"

"Aku bilang nggak, ya nggak! Jangan suka ngeyel"

"Apa salahnya aku sesekali mendatanginya. Bukankah aku akan hidup selamanya bersamamu? PENYEBAB AKU SEPERTI INI SEKARANG ADALAH KAMU, PENYEBAB KEMATIAN HYUNJIN JUGA KAMU! HIKS.. IMPIANKU SATU-SATUNYA ADALAH HIDUP BAHAGIA BERSAMA HYUNJIN!"

Heejin menangis pilu masih dengan posisi yang sama.

"SEKARANG KAMU MENANG, JADI TOLONG KALAU KAMU BENAR-BENAR MENCINTAIKU-- BUAT AKU CINTA SAMA KAMU JUGA, BIKIN AKU BAHAGIA! JANGAN SEPERTI INI SON! HIKS.. AKU CAPEK HIDUP SEPERTI INI, Aku belum pernah bahagia hidup bersama hyunjin hiks.. dan sekarang kamu seperti ini juga hiks..."

Heejin menunduk lesu dengan tangisan yang semakin pilu dan suara yang mengeras.

Sedangkan Elle, entah kenapa hatinya begitu sakit mendengar penuturan isterinya yang gak pernah merasakan kebahagiaan.

Elle pun perlahan berdiri, dia gak mengatakan apapun dan pergi begitu saja dari kamar penjara untuk merenungkan diri.

Dan Heejin terus semakin menjadi tangisannya.













Hyunjin lebih leluasa memantau rumah yang ditinggali Heejin karena memang tidak ada penjagaan ketat.

Meskipun begitu, susah baginya untuk menculik Heejin karena Elle bukan orang sembarangan mengingat dia adalah mantan mafia.

Tapi disisi lain, berat untuk menculik wanitanya yang sudah bahagia hidup bersama orang lain.

Hyunjin membuang jauh-jauh pikirannya, dia harus berpegang teguh pada pendirian nya. Wanita yang sudah menjadi miliknya dari awal harus kembali pada pemiliknya.

"Malam ini bukan waktu yang tepat, aku harus kembali besok"

Tetap saja hyunjin tidak bisa mengesampingkan perasaannya, malam ini dia merasa gak bisa membawa Heejin pergi bersamanya.

Hyunjin pun menurunkan maskernya, lalu membenarkan tata letak topi hitamnya. Dia berencana pergi dari sana.

Tapi ketika hendak pergi, gak sengaja Hyunjin menyenggol tong sampah yang terletak di sebelah gerbang rumah yang lantas terpeleset juga ketika dia berdiri melewati sampah yang berserakan itu.

BLACK DEATH  |  HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang