Aku lama banget ya updatenya?
Maaf :(
•••
Masih di hari yang sama, Hyunjin mendapat tawaran besar dari perdana menteri luar negeri. Ada job besar yang bisa menghasilkan dirinya banyak uang berkali-kali lipat.
"Baiklah, kamu urus penerbanganku Renjun"
Pip
Hyunjin kembali memasukan ponselnya lalu memutar tubuhnya menghadap ke arah isterinya yang tengah terbaring lemah.
"Pergilah, aku ingin sendiri"
Hyunjin ngangguk, "telepon aku kalau kamu lapar"
"Bawa seulbi aja kesini, aku rindu"
Hyunjin ngegeleng, "sampai kamu menyetujui kontraknya, aku tidak akan menyerahkan seulbi"
Heejin menahan kesalnya, lebih kesal lagi dengan tiba-tiba nya Hyunjin yang ikut berbaring disampingnya. Hyunjin menumpu kepalanya di telapak tangan nya. Pandangannya mengarah ke Heejin yang tengah menatapnya tajam.
"Setidaknya kita harus melakukan hal-hal seperti suami isteri pada umumnya" kata Hyunjin anteng.
"Makksud__ kamu_?"
Hyunjin tersenyum kecut, "Jangan mikir aneh-aneh, tidurlah. Karena besok lusa kita ada perjalanan bisnis"
"Apa sih!?"
"Suuutts, tidur! Masih ada 34 Jam untuk tidur. Gunakan baik-baik" kata Hyunjin lalu merapatkan tubuhnya dengan Heejin.
Mata Hyunjin terpejam, lalu tangannya berkahir melingkar di perut Heejin.
"Apaan ini!"
Dengan kesal heejin menyingkirkan tangan Hyunjin.
Tapi Hyunjin malah ngeyel, tangannya kembali menumpu di atas perut Heejin.
"Jangan bertingkah, sebelum aku bener-bener menjamah tubuhmu" tekan Hyunjin.
Heejin lebih memilih diam dan nurut aja hyunjin tidur sambil memeluknya sesuka hati.
Karena dia yakin, hyunjin tidak akan pernah berani menyentuhnya secara laki-laki itu sudah menganggap dia Jalang milyader.
Sudah tiga Jam masih di posisi yang sama, heejin yang tidak bisa tertidur dan Hyunjin yang malah semakin melingkari tangan dan kakinya di tubuh heejin seperti guling.
Pandangan nya fokus ke wajah hyunjin yang tenang saat tertidur, tidak ada wajah menyeramkan nya saat menyiksa dia.
Malah terlihat lebih imut dan lucu. Kalau soal tampang, hyunjin gak perlu diragukan lagi. Dia memang tampan.
Tapi, jahat.
Hingga satu jam berlalu, kepala hyunjin masih setia dibenamkan di pundak Heejin. Posisi mereka masih seperti tadi, jujur saja heejin merasa pegal, apalagi dia pegal karena tak henti-hentinya memandang wajah teduh hyunjin.
Ck, coba laki-laki ini orang baik. Mungkin aku akan menyukainya dan akan menyombongkan diri di depan teman SMA ku bahwa aku mempunyai suami tampan dan anak dari presiden.
Meskipun mereka sudah tahu, tapi aku gak akan pernah mengakui nya.
"Tidur lah, sampai kapan Mandang wajah aku. Tenang aja aku gak akan menceraikan kamu heejin"
Hyunjin membuka matanya, jarak yang terkikis membuat Heejin sedikit gugup. Keduanya hanya saling menatap datar tanpa talking, itu berangsur sedikit lama.
Masih dengan tatap-tatapan akhirnya heejin buka suara.
"Bisa singkirkan badanmu, aku gak kuat menahan sakit setelah kamu siksa aku ditambah lagi kamu terus nempel di badanku."
Heejin hanya merasa aneh, sifat hyunjin akhir-akhir ini masih sama. Malah lebih parah sekarang, karena setelah menyiksanya lalu mengobati, dengan tiba-tiba hyunjin jadi__ yaa aneh aja tidur di samping dirinya dengan pelukan dan cara bicaranya sedikit santai.
Itu bukan hyunjin, yang Heejin rasa.
Apalagi mengingat saat ciuman hyunjin di apartemen Lucy, heejin masih terkejut akan hal itu. Itu pertama kali nya Hyunjin menyentuh dirinya.
Tingkah Hyunjin bener-bener aneh meskipun tidak lepas dari kejahatannya.
Cup
Hyunjin mengecup bibir Heejin sekilas lalu kembali menaruh kepalanya di bahu heejin.
"Tidur! Udah aku bilang jangan sia-sia in kesempatan untuk tidur lama." Kata hyunjin terpejam.
"Kamu gak syuting?"
"Libur, dan aku gak pernah tidur sejak kamu ngilang."
Tuh kan, hyunjin aneh.
"Lo kenapa sih, jadi aneh gini."
"Ck, terima aja jangan ngeyel. Bodoh apa gimana si, sikapku memang seperti ini saat ada maunya."
Nah, ngaku juga dia. Ternyata ada maunya kan. Tapi, dia gak pernah bersikap manis gini. Dia akan langsung ngegertak gue pas ada maunya.
"Tapi aku bener-bener pegal dengan posisi gini, sakit semua tubuhku"
Hyunjin kembali membuka matanya dibarengi kaki dan tangannya yang menyingkir dari sana.
"Ngadep aku atau ngadep tembok?"
"Hah?"
"Pilih"
Jelas, Heejin lebih memilih ngadep tembok bisa bahaya kalau ngadep Hyunjin.
Ternyata, balik lagi ke posisi kayak semula dimana hyunjin kembali melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu. Bedanya sekarang heejin membelakangi Hyunjin kalau tadi heejin ngadep ke langit-langit.
Decihan terdengar di bibir Heejin, ketika hyunjin merapatkan tubuhnya, dan dagunya dia tangkup di pucuk kepala heejin.
Tubuh mungil gadis itu benar-benar terbenam di tubuh panjang hyunjin.
"Udahlah sayang, tidur. Gak tidur, aku gigit kamu sekarang juga sampe berdarah."
"Baiklah, aku tetep membencimu dengan sikapmu seperti ini"
Hyunjin mengabaikan tuturan heejin, dia lebih memilih tidur di barengi heejin juga yang ikut terlelap.
•••
Afganistan. 10:00 AM
"Hello, Mr. Park, nice to meet you"
"Hello Mr. Fallen, nice to meet you too"
"So, where's my client?"
"What is this girl going to be our bet?"
"Yes, this girl will leave if I fail in the mission but with one condition, before I fail don't ever touch my girl "
What the hell Hyunjin!
___
Jangan lupa Vote ya gengs, kalo sempet bakal double update. Karena aku lama ga update.
Tapi tergantung lagi ya, jangan lupa vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK DEATH | Hyunjin
Teen Fiction[END]-membunuh dengan melibatkan perasaan itu, akan sia-sia! #Masih tahap revisi Star revisi : 23 Januari 2022 End : -