2.4

454 64 11
                                    

Heejin menggeser pintu gerbang rumahnya setelah Elle berangkat kerja berkendara mobil. Namun, ketika dia melihat ke jalanan luar, sekelibat tentang kejadian semalam kembali teringat.

"Hyunjin.. apa semalam kamu hanya khayalan?"

"Sepertinya suamiku akan menjadi suami yang baik, dan aku akan mulai mencintai suamiku jin.. semoga kamu senang disana"

Heejin hendak pergi tapi tiba-tiba datang seseorang membekap perempuan itu hingga pingsan.







"Kamu memang dari awal milikku, sudah cukup kamu hidup di luaran sana. Setelah ini dan seterusnya kamu akan terus bersamaku" Ujar Hyunjin

Hyunjin memandangi Heejin dengan telak, setelah itu dia menyelimuti sebagian tubuh Heejin.

"Tidurlah yang nyenyak, kita bertemu besok"

Kemudian laki-laki itu pergi balkon kamar, dan duduk di pagar pembatas sambil mengeluarkan pematik dan rokoknya.

Hampir semalaman Hyunjin begadang, pandangannya terus menerus menatap tajam Heejin di kursi dekat jendela.

Dan tak lama hyunjin tersenyum kecil nan sinis, saat ada gerak-gerik dari Heejin yang siap melihat kehidupan baru bersamanya.

Welcome sayang

Dan Heejin mulai memposisikan tubuhnya untuk duduk.

Hingga pandangan nya datar saat bertemu tatap dengan Hyunjin, dia masih berpikir itu hanya khayalan semata.

"Aku mohon jin, enyah dari pikiranku. Aku gak mau gila karenamu" gumam Heejin masih menatap Hyunjin sendu.

"Tolong-- jangan muncul dihadapan ku lagi"

Ya, Hyunjin sendiri berpikiran Heejin gila.

Akhirnya laki-laki itu berdiri dan mendekati Heejin, badannya dia condongkan lalu tangannya bergerak menarik lengan Heejin untuk menyentuh pipinya.

"Asli atau khayalan?" Tekan Hyunjin.

Heejin melebarkan matanya, dia menyentuh kedua pipi Hyunjin erat.

"Kamu--- hyunjin.."

"KAMU MASIH HIDUP"

"INI MIMPI KAN??"

"GAK MUNGKIN!"

Perempuan itu langsung memeluk Hyunjin seerat mungkin.

"Gak mungkin kamu masih hidup hiks.. bangunin aku kalau ini hanya mimpi hiks.."

Jika menyangkut Hyunjin, perempuan itu menjadi cengeng.

Namun, tidak ada rasa iba bagi Hyunjin. Laki-laki itu mendorong heejin hingga terbanting ke atas kasur.

"GUE GAK PERNAH MATI ASAL LO TAU"

"Hyun---"

"DAN LO GAK USAH BELAGA SEPERTI KORBAN. APAPUN ALASAN LO, MULAI MALAM INI DAN SAMPAI MATI PUN, LO AKAN SETERUSNYA JADI MILIK GUE"

Heejin menggeleng kuat sembari air matanya mulai mengalir deras.

"Nggak jin, aku harus kembali-- aku udah punya keluarga. Mereka pasti menunggu ku"

PLAK!

"LO LUPA. GUE MASIH suami Lo!"

Heejin semakin menangis keras, "Hyunjin-"

"Lo udah berkhianat sama gue, dan mulai malam ini gue gak akan pernah buat Lo bertemu dunia luar lagi karena seutuhnya lo akan menjadi milik gue"

Hyunjin hiks.. plis... Aku bahagia bertemu kamu tapi kenapa kamu harus seperti ini-- perlakuan kamu gak pernah berubah hiks

"Hyunjin.  Aku mohon.. aku punya bayi yang gak mungkin untuk ditinggalkan.."

"Nggak, gue benci lo punya anak dari orang lain"

"Jin hiks.. jangan seperti ini.."

"Gue gak peduli, Lo tetep milik gue dari awal!"

Selanjutnya, Hyunjin langsung menyerang dengan ciuman panas, meluapkan semua rasa sakit yang telah dia pendam satu tahun ini.

Begitupun dengan Heejin yang langsung membalas setiap lumatan Hyunjin, biarpun hatinya sakit tapi dia gak bisa menolak karena benar-benar rindu dengan sosok Hyunjin.

Dan malam ini adalah malam yang panjang bagi mereka berdua, sama-sama meluapkan rasa rindu di benak keduanya.
















Pagi harinya, Heejin bangun dengan setiap bagian tubuhnya yang terasa begitu sakit terutama pada selangkangan nya yang terasa perih.

Mengingat semalam, Heejin kembali meneteskan air matanya.

Dia benar-benar ingin membenci Hyunjin karena telah bermain secara kasar.

Rasa sakit hati, benci, rindu dan cinta. Heejin tau, sudah Hyunjin luapkan dengan percintaan semalam, walau dia yang harus menanggung semua fisik yang sangat sakit.

"Gue gak bisa bilang benci sama lo jin.. hiks.. rasa cinta gue--kalah dengan apa yang telah Lo lakuin hiks.."

PRAKKK

Mata wanita beralih kesamping, dimana Hyunjin baru saja menghancurkan ponselnya dengan Kampak.

"Hyunjin... Kamu kenapa hancurin hp aku???" Protes Heejin.

Dia berusaha untuk bangun, namun rasa sakit mengalahkannya.

Hyunjin nengok kemudian tersenyum sinis.

"Benda ini gak dibutuhkan disini"

"Hyunjin..!"

"Sekali lagi kamu dengerin aku. Kamu akan selamanya bersamaku. Kamu gak akan bertemu dunia luar, anakmu ataupun Elle mereka gak akan pernah menemukanmu disini paham!"

"Kenapa kamu jahat banget sama aku jin hiks.."

"Aku gak jahat, kalau saja kamu gak menikahi Elle dan menungguku keluar dari penjara. Aku akan memperlakukan mu lebih baik."

"Jadi-- kamu"

"Cukup wanita jalang-- aku akan penuhi semua yang kamu mau. Kamu tinggal duduk manis di rumah ini dan jadi pemuasku!"

Hati heejin berdenyut nyeri, perkataan hyunjin lebih sakit dari perlakuannya.

Bukankah ini yang dinginkanmu, harusnya kamu bahagia jin dengan kenyataan bahwa hyunjin masih hidup. Kamu pernah bilang akan selalu menemani hyunjin baik sikap buruk dan baiknya.

Tapi kenapa setelah seperti ini, aku ingin seseorang menyelamatkan ku dari neraka ini. Aku gak bisa jauh dari anakku hiks..

Kamu jahat hyunjin..











Part Ini gak tau nyambung apa kagak, soalnya gua ngetik pas lagi rame~~ ngeselin kan ibu-ibu komplek lagi pada senam O:-)

Dan gue beneran nulis part ini ngasal-- maaf ya gaesss..

Gue beneran mau cepetin ending aja dehh--

BLACK DEATH  |  HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang