1.1

511 78 12
                                    

Ga dibaca ulang hehe, aku lagi gabut tengah malam ini yaudahlah nulis aja.

Eh btw aku pusing lagi cari loker :'(((

Selamat membaca 🖤

_____

DOR! DOR! DOR! DOR!

4 tembakan berhasil membuat dua bodyguard jatuh dan tak sadarkan diri.

Entah dengan cara apa hyunjin akhirnya datang tepat waktu disaat baru saja orang-orang Elle akan mengepung Heejin yang sedang bersembunyi dibawah tangga.

"Jin bangun!"

"Bangun please!"

"Kamu gak boleh mati!"

Hyunjin tak henti-hentinya menepuk-nepuk pipi Heejin yang kini dipangkuan nya.

Lelaki itu membuka masker hitamnya lalu mengecup bibir Heejin untuk menyalurkan permen penawar racun kedalam mulut Heejin yang udah hampir gak sadarkan diri.

"Lo bisa ngelawan racun mematikan ini Heejin! Lo gak boleh tidur please aku mohon!"

"Jin.. jin.. aku__" lirih Heejin lemes banget.

Hyunjin Semakin menggeser kedalam dan membekap mulut Heejin agar gak bersuara karena tiba-tiba seseorang bodyguard datang menemukan dua bodyguard yang mati tertembak.

PIP

"ADA PENYUSUP! PERIKSA CCTV SEGERA!"

Setelah kiranya orang itu kembali naik ke atas, hyunjin dengan segera membopong Heejin keluar dari sini.

dan berhasil lah Hyunjin membawa Heejin kedalam mobilnya yang dia sewa secara terpisah dari kliennya Mr. Park

Pip

"Kembalilah, jangan tinggalkan jejak apapun" perintah Hyunjin kepada anak buah Mr.park.

Pip

Heejin melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, tentu saja melewati jalan yang tidak terkontrol CCTV.

Sampailah di tempat yang sepi dan gelap, Hyunjin menepikan mobilnya.

Dia mengambil suntikan penawar racun berdosis tinggi yang tentu pengaruh ke Heejin nya juga mengkhawatirkan.

Dia menyuntikkan tepat di urat lengan Heejin.

"Tiga menit lagi aku gak menyuntikkan penawar ini, kamu bakal beneran mati. Aku gak peduli kamu mati sekarang pun. Tapi, kamu gak boleh mati sebelum bertemu ayah kamu."

"Sebenernya aku bohong soal ayah kamu yang masih ditahan rentenir Kim. Saat Renjun akhirnya memberitahuku kalau target yang diminta adalah menyelamatkan tuan Jeon, aku langsung nebak klien aku itu kamu."

"Waktu itu aku sedikit seneng sih, kamu ditemukan" hyunjin tersenyum kecil.

"Aku menempatkan tuan Jeon di tempat yang jauh dan benar-benar tidak akan diketahui mafia manapun."

"Kamu harus tau kalau aku yang menyelamatkan ayah kamu. Jadi, kamu jangan mati dulu"

Hyunjin sedikit frustasi, entah kenapa dia menjadi khawatir begini jika Heejin gak terselamatkan karena musuh nya gak ada yang selamat setelah memakan racun permen itu.

Tak henti-hentinya Hyunjin memandang wajah Heejin yang tak berdaya serta bibir yang memulai membiru.

Mata Hyunjin tajam, walau keadaan gelap samar-samar dia masih bisa melihat wajah Heejin sekarang.

Cukup lama Hyunjin masih dalam posisi itu dan gak ada perubahan terhadap Heejin yang masih dalam keadaan tak berdaya.

"Huh yaudah lah kit_"

"Hyunjin__" lirih Heejin lemas.

"Syukurlah Lo bangun"

Samar-samar Heejin bisa melihat manik mata Hyunjin yang tengah menatapnya dekat.

"Aku masih hidup-- kan? Tadi-- hampir-- aja aku ketahuan--mereka-ngancam aku----aku akan dijadikan--sama----mereka___"

Cup

Hyunjin mengecup dan melumat bibir Heejin sangat lembut dan penuh perasaan.

Cukup lama, seperti mereka menyalurkan perasaan yang terpendam selama ini.

Hingga akhirnya air mata Heejin keluar dengan sendirinya, dan Hyunjin gak terusik dengan ciuman yang bercampur dengan air mata.

"Kamu jangan banyak bicara, yang penting kamu masih hidup"

Manik mata teduh mereka bertemu dalam kegelapan.

"Jangan lakukan hal seperti hyunjin_ aku gak mau perasaan ku semakin tumbuh dan aku mencintai seorang diri sedangkan kamu gak akan pernah__"

Cup

Lagi-lagi Hyunjin mengentikan perkataan Heejin dengan ciuman lembut.

Gue gak akan pernah sedikitpun menyukai jalang seperti mu!

Heejin sangat bodoh mengungkapkan perasaannya terhadap Hyunjin yang jelas-jelas gak akan pernah membalas cinta nya.

Entah, Hyunjin masih dalam teguh pendiriannya, kalau dia gak akan pernah Sudi menyukai Heejin.

Labil memang perasaan Hyunjin yang gak pernah mencintai tulus sama seseorang.

Anggap aja Hyunjin bodoh dalam masalah asmara.











Hyunjin mengecup kening Heejin sebelum akhirnya dia kembali menjalankan mobilnya pulang ke apartemen.

•••

Mau double up gak?

Lama banget gak sih updatenya? Aku tuh pengen ngejadwal nulis work.
Enaknya berapa hari sekali yaa, kalo tiap hari gak bisa kecuali double up. Soalnya aku nulis work jinverse yang lain nih.

Next gaaa?????

BLACK DEATH  |  HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang