24 ~ Mentari Menghangatkan

20 8 65
                                    

  Pukul 17.00

Baru saja pulang dari kantor, Deolinda langsung menuju kamar Axel

"Axel!"

"Axel" seru Deolinda dari balik pintu

Axel yang mendengar teriakan Deolinda justru semakin menutupi dirinya dengan selimut tebal

"Axel, ya ampun ini anak. Mamah tau kamu ada di kamar"

Axel membuka matanya, berjalan gontai ke arah pintu kamar dengan rambut yang masih berantakan

"Apa sih Mah?" tanya Axel sembari membuka pintu kamar

"Turun ke bawah, Mamah mau nanya ke kamu"

"Kenapa gak di sini aja?"

"Ngebantah ya nih anak"

"Aduh iya Mah, Axel cuci muka dulu"

Deolinda hanya mengangguk kecil lalu berjalan menuju ruang keluarga, sementara Axel membersihkan wajahnya terlebih dulu dan merapihkan rambutnya. Tak lama setelahnya, ia segera menuju ruang keluarga

"Axel sini, kamu duduk di sebelah Mamah"

Axel menuruti ucapan ibunya itu, "Kenapa sih Mah?"

"Kamu kenapa bolos sekolah?"

Deg. Axel membulatkan matanya, ia tak tahu harus menjawab apa. Lelaki itu segera melempar tatapan dinginnya pada Jeslyn yang ada di hadapannya, sementara Jeslyn hanya mengangkat kedua bahu acuh

Gila lo, Jes. Batin Axel

"Kenapa, Xel? Jawab jujur aja" tanya Andrian

"Em.. Pah, Mah.." ucap Axel gugup

"Kenapa Xel?" tanya Deolinda sekali lagi

"Jujur dong, atau gue aja nih yang jawab?" tanya Jeslyn

Punya Kakak gini amat sih, gue bunuh lo nanti malam. Batin Axel sekali lagi

"Axel pergi ke apartemen perempuan"

"Bagus dong, ada kemajuan" jawab Andrian

Axel hanya mengernyitkan dahi. Sungguh, jawaban ayahnya di luar dugaan. Axel kira, ayahnya pasti akan memarahinya

"Maksud Papah?" tanya Jeslyn

"Intinya bagus, kamu cuma berdua sama dia?" tanya Andrian sekali lagi

"Iya Pah"

"Udah ngelakuin sampai mana?"

"Heh, jadi Ayah kok gini" peringat Deolinda yang heran dengan pemikiran suaminya

"Ngelakuin sampai mana? Maksudnya?" tanya Axel yang tak mengerti

"Gak usah dengerin Xel" larang Deolinda

"Maksud Papah, kamu udah ngelakuin sampai mana hubungannya?"

"Oh, temen doang"

"Emang Mamah mikir apa?" tanya Andrian dengan smirk nya

"Eh nggak"

"Apaan Mah? Kenapa mikir gitu? Mau?"

"Astaga, yakin ini orang tua gue?" tanya Jeslyn dengan heboh

Axel melempar bantal yang ada di sofa kepada Jeslyn, "Gila lo"

"Eh lo gak sopan banget sih!"

"Bodo"

"Pah, Mah, kalian ngomongin apa sih?" tanya Axel, sungguh ia tak paham pembicaraan kedua orang tua ini

"Ngomongin-"

Unexpected Cold HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang