10 - Lelah

41.1K 2.8K 37
                                    

Sekarang adalah jam istirahat, Icha dan Jeje berjalan menuju kelas setelah dari kantin. Di tengah perjalanan Icha tak sengaja menemukan Revan dengan Juna--teman sekelas Icha sedang berbincang di gedung kosong dekat kelas Icha.

"Jeje bentar stop dulu," Suruh Icha.

Jeje mengerutkan dahinya.

"Ngapain?" Tanya Jeje.

"Liat tuh," Tunjuk Icha kepada Revan dan Juna yang sedang mengobrol.

Mereka berdua pun mendengar percakapan dua sejoli tersebut.

🍁🍁🍁

"Udah Cha, yang sabar ya." Ujar Jeje sambil mengusap bahu Icha.

Icha hanya bisa melamun. Ia lelah sedari tadi harus menangis dan menangis.

Tiba-tiba percakapan mereka terlintas lagi dipikiran Icha. Sebulir air pun keluar dari matanya lagi.

Flashback on.

"Jadi gimana?" Tanya Juna.

"Gimana apanya?" Tanya Revan kembali.

"Lain kali gunain nih hati jangan cuma otak!" Tegas Juna sambil menunjuk dada Revan.

"Hm," Jawab Revan singkat.

Hening sementara.

"Lo kemanain Icha hm?" Tanya Juna memecahkan keheningan.

"Dia nggak gue kemanain kok," Jawab Revan seadanya.

"Katanya lagi berusaha buka hati buat dia, eh taunya udah ada yang lain aja nih," Sindir Juna. Juna diberitahu oleh Revan sendiri semalam tapi ia tak mengatakan hal sebenarnya yang terjadi.

Revan terdiam, ia bingung akan menjawab apa.

"Kenapa lo diem hm? Bimbang lagi? Mau pilih yang mana?" Tanya Juna dengan serius.

"Tolol lo! Jelaslah lo harus pilih Icha dia istri lo bego!" Lanjut Juna dengan emosi.

"Ini hati siapa? Gue kan. Napa lo yang sewot?" Tanya Revan dengan tatapan tajam.

"Gue harap lo ga nyesel sama pilihan lo!" Tegas Juna.

"Lo kenapa sih? Cemburu hm?" Tanya Revan yang tak kalah emosi.

"Sorry, gue udah punya Dewi. Dan gue milihnya pake hati." Jawab Juna sambil menekankan kata terakhir yang dia ucapkan.

"GUE LEBIH MILIH DEA PUAS LO!" Tegas Revan dengan emosi.

Juna tersenyum miring.

"Kembali ke awal. Gue harap lo nggak nyesel sama pilihan hati lo itu." Jawabnya sambil menekankan kata "hati".

Flashback off.

Deg.

Nyesek yang Icha rasakan tadi kembali ia dirasakan. Sebulir demi sebulir air mata pun kembali jatuh.

"Huh .." Icha menghela nafas pelan dan mencoba untuk mengendalikan isakannya.

Ia memilih menenggelamkan wajahnya di atas meja dan ingin tertidur.

"Tega lo Van! Gue udah berusaha bantuin lo buat buka hati tapi apa? Ini yang lo kasih? Ini hasil lo? Cih Bullshit" Batin Icha.

Dan ia pun tertidur dengan mata yang sembab akibat terus menerus menangis.

🍁🍁🍁

Hay semua👋

Maaciw bgt buat yg udh baca cerita ini
Aku bersyukur bgt kalian udh baca walaupun ga vote gpp kok.

Tapi mulai dr skrng klik bintang dipojok kiri bawah yah💘

Dengan kalian vote berarti kalian menghargai hasil karya aku❤

Thank you!

O9.O4.2O

Marry A Classmate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang