41 - Extra part ; 01

38.1K 1.7K 6
                                    

Ceklek.

Icha dan Revan menoleh ke arah pintu. Ternyata yang datang adalah Buk dokter yang menangani Icha melahirkan.

"Besok buk Icha boleh pulang ya," Ujar Buk dokter sambil tersenyum.

"Karena kesehatannya tidak ada yang menurun, kondisi anaknya juga normal dan sehat, jadi besok sudah boleh dipulangkan ke rumah." Sambung Buk dokter dan mengundang senyum orang tua Azka.

Mereka berdua mengangguk.

"Terimakasih dok," Ujar Revan.

Buk dokter mengangguk lalu tersenyum dan pergi keluar meninggalkan ruangan.

Di dalam kamar ini hanya ada Icha, Revan dan Azka. Orang tua Revan dan Icha sudah pulang terlebih dahulu.

"Azka ganteng banget sih," Gumam Revan gemas sambil mencium kedua pipi anaknya.

Icha yang melihat itu pun tersenyum.

Revan menoleh, "Kamu mau makan apa?"

Icha tampak berpikir, "Bubur ayam kayaknya enak," Jawab Icha.

Revan mengangguk lalu mengope Azka kepada istrinya, "Tunggu ya, aku pesen di kantin." Icha mengangguk. Revan pun pergi keluar untuk memesan sarapan di kantin rumah sakit.

Icha menatap dalam anak yang ada dalam gendongannya sambil tersenyum, "Hidung kamu mancung banget kayak ayahmu." Ia mengusap lembut hidung anaknya.

Tiba-tiba pintu terbuka dan menunjukan sosok perempuan yang akrab dipanggil Jeje.

Jeje tersenyum sumringah, "KYAAA DEDEK AZKA!!" Jeje mendekatkan dirinya kepada sahabatnya dan keponakannya.

Icha berdecak kesal, "Jangan berisik danil!"

Kening Jeje mengkerut, "Danil?" Beonya.

"Kudanil," Jelas Icha.

Plak.

Jeje memukul lengan Icha lalu berdecak.

Icha terkekeh pelan, "Canda danil,"

Jeje memanyunkan bibirnya beberapa centi, "Aku mau gendong dong,"

"Nih," Dengan gerakan pelan Icha memberikan Azka kepada sahabatnya.

Jeje tersenyum kecil, "Mirip banget kayak Revan," Celetuknya

Icha berdecak, "Orang dia bapaknya,"

"Iya sante dong mahmud," Ujar Jeje.

Ceklek.

"Eh ada Jeje,"

Jeje menoleh lalu tersenyum.

"Kapan datengnya?" Tanya Revan. Ia meletakkan sekotak bubur ayam di meja dekat istrinya.

"Barusan tadi,"

Revan mengangguk lalu membuka kotak bubur ayam dan duduk di kursi dekat ranjang Icha, "Nih Aa~"

Icha menerima suapan Revan.

Bibir Jeje melengkung ke bawah, "Tadi jadi kudanil, sekarang jadi nyamuk."

Icha terkekeh keras sampai tersedak karena buburnya belum masuk sempurna.

Revan seketika panik, "Eh- nih minum dulu," Ia menyodorkan sebotol air mineral kepada istrinya.

Icha menerima air yang Revan berikan lalu meminumnya dengan perlahan.

Revan berdecak, "Lo sempet sempetnya ngelawak,"

Jeje pun hanya menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Gue mau nyalonin diri jadi mantu lo boleh Van?"

"Anak lo ganteng banget," Ujar Jeje.

Revan tersenyum bangga lalu menepuk dadanya, "Benih gue gitu lho,"

Icha memutar bola matanya jengah.

***

Jangan lupa vote dan comment❤

Satu vote dari kalian sangat berarti buat aku💕

Ini aku lanjut bikin extra part karena dari awal emang targetnya ff ini sampai 50 part.

Sequelnya tetap berjalan kok ><

Cuma extra partnya aku lebih fokusin ke perkembangan dedek Azka hihi.

Di extra part ini akan ada 10 part, tungguin ya💗

Thank you ^^

Marry A Classmate [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang