Revan bangun terlebih dahulu dari pada Icha dan anaknya. Ia memutar tubuhnya ke kiri untuk melihat Azka dari dekat. Revan tersenyum kecil sambil mengusap lembut pipi Azka. Ternyata, sentuhan itu malah membangunkan anaknya.
Seketika Revan panik, "Eh eh-" Ia memilih untuk menepuk-nepuk pelan paha Azka. Diluar dugaan, Azka malah tertawa! Syukur anak itu tidak menangis.
Revan bangkit dan memilih turun ke dapur membuat air hangat untuk dirinya. Bibir Azka mulai mengeluarkan isakan kecil dan bertambah keras. Belum sampai pada gagang pintu, Revan membalikkan badannya dan dengan cepat mengambil Azka lalu menggendongnya.
"Anak Papa kenapa nangis hm?" Gumam Revan. Respon Azka malah tertawa kecil, matanya yang sipit membuatnya semakin bertambah lucu saat tertawa.
"Kasian Mama kamu, jangan nangis terus ya," Ujar Revan. Seolah mengerti dengan respon Ayahnya, Azka menganggukkan kecil dengan polosnya.
Revan terkekeh kecil, "Kamu ikut Papa turun aja ya bikin air hangat buat Papa mandi," Revan langsung pergi ke bawah bersama anaknya yang ada di gendongannya.
***
Samar-samar Icha terbangun karena sinar matahari yang tembus melalui jendelanya.
Icha menoleh, keningnya mengkerut. Revan dan Azka tak ada di ranjang. "Revan," Icha memutuskan untuk mencari keluar.
"Revan," Revan menoleh ke arah istrinya yang berada di tangga. Tatapannya bertemu dengan bola mata Icha.
"Azka gak nangis kan?" Icha bertanya dengan suara kecil. Revan menggeleng sambil sesekali menggoyangkan-goyangkan Azka yang berada di gendongannya.
Icha berjalan mendekati Revan, "Maaf aku egois,"
Revan terdiam.
"Aku yang egois." Revan membuka suara.
"Padahal kondisi lagi kayak gini, maafin aku." Ujar Revan sambil menatap manik mata istrinya dengan lembut.
Icha tersenyum lalu mengangguk.
"Siniin Azka biar aku yang gendong," Ujar Icha sambil menjulurkan kedua tangannya.
Revan mengoper anaknya kepada Icha. Azka mulai menangis lagi, semakin lama semakin keras.
"Kayaknya dia mau sama aku deh, aku aja yang bawa sini," Ujar Revan.
"Yaudah nih," Icha pun kembali mengoper Azka kepada suaminya.
"Aku ke atas ya, siapin baju kerja kamu."
Revan mengangguk sambil tersenyum.
***
Jangan lupa vote dan comment❤
Satu vote dari kalian sangat berarti buat aku💕
Thank you ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry A Classmate [End]
Ficção Adolescente"Sini aku peluk," Menceritakan tentang kisah Clarissa Putri Valentine dan Revan Megantara Putra. Dua sejoli yang sekelas dan masih menduduki bangku Sekolah Menengah Akhir dengan terpaksa menerima perjodohan konyol yang orang tua mereka buat. Pada ak...