Prolog

5.7K 357 3
                                    

'Plak '

Entah sudah berapa kali tamparan yang gadis itu terima. Azinza putri, gadis yang sering disapa Zinza itu hanya diam menerima tamparan dari wanita paruh baya di hadapannya. Pandangan kosongnya mengisyaratkan kepedihan yang gadis itu rasakam.

"Kenapa enggak nurut aja sih kamu sama saya?! Nyusahin aja kamu bisanya!" Wanita di hadapan Zinza sudah berhenti menampar Zinza.

"KENAPA BUKAN KAMU AJA SIH YANG MATI?!" Mata Zinza kembali meneteskan cairan bening di pipinya. Sangat sakit, tapi gadis itu masih diam.

Wanita di hadapan Zinza ikut meneteskan cairan bening dari matanya. "KENAPA KAMU BUNUH SUAMI SAYA HAH?! KENAPA HARUS SUAMI SAYA?! KENAPA?!"

Zinza terisak semakin keras. "Zinza kangen Umi Zinza. Zinza kangen Umi yang dulu."

***




Halo... aku balik lagi, aku akan republish lagi tulisan-tulisan aku. Makasih ya udah baca💞

Azinza [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang