Chapter 36

150 6 0
                                    

Yasmin,

Ceritanya pake rambut palsu.

Bayangin aja gitu!

Maksa:p
_______________________________


Author POV

Hari ini, untuk pertama kalinya Ari kembali bertemu dengan Yasmin dalam kondisi yang hanya berdua. Mereka sepakat untuk bertemu di cafe Ananta, pada pukul 07:00.

"Udah gila ya gue? Jam tuju kok dateng ke cafe, mau ngapain?!" Omel Yasmin, sambil bertanya-tanya dalam hati.

Dia berjalan santai sambil menyisir rambutnya dengan menggunakan buku-buku tangannya. Hari ini, Yasmin cukup cantik dengan menggunakan hoodie warna hijau tua dipadukan dengan celana pendek warna hitam.

Tak lupa dia juga memakai tas warna coklat dengan rumbai yang menghiasi. Serta jam tangan sebagai aksesoris yang melingkar di tangannya.

"Ish! Rambut gue mulai rontok lagi, gimana nih?" Tiba-tiba rambut Yasmin rontok saat ia menyisirnya menggunakan tangan. Tentunya hal itu membuatnya kaget bukan main.

Tapi karena Ari segera datang dari arah belakang, Yasmin pun segera mengambil rambut palsu dari dalam tasnya. Lalu segera memakainya. Memang inilah waktu yang tepat untuk memakai rambut palsu yang dia beli kemarin setelah memantau Ari dan Qila.

"Yasmin!"

"Eh, iya Ri."

Mereka pun akhirnya berjalan ke cafe bersama. Dan entah mengapa saat Ari merangkul pundak Yasmin, jantung keduanya kembali berdegup kencang. Hal itu membuat mereka saling berpandangan, sebenarnya Ari ingin membicarakan hal yang penting sekarang tapi harus urung karena perkataan Yasmin.

"Eh, ayo masuk! Nanti kehabisan meja lagi." Elak Yasmin.

Keduanya pun menghentikan aktivitas bertatap tatapan, digantikan dengan langkah cepat menuju salah satu meja cafe.

Suasana cafe pagi itu agak lengang, tentunya karena masih pagi untuk pergi keluar rumah. Ari dan Yasmin duduk di meja nomer 4, dengan posisi duduk berhadapan. Mereka sedang menunggu pesanan yang baru saja mereka pesan.

"Yasmin..."

"Ari..."

Mereka sama sama memanggil, karena ingin menyampaikan sesuatu.

"Lu duluan aja," Serah Ari.

"Gak, lu aja Ri." Tolak Yasmin.

"Lu aja, lagian gak terlalu penting juga kok."

Akhirnya Yasmin lah yang mengatakan duluan. Dengan satu tarikan napas, Yasmin pun mengatakan semua yang dia sembunyikan selama ini dari Ari.

"Jadi... Gue mau balikin ini sama elu Ri," Yasmin mengambil sebuah buku diary yang berisi potret keduanya dari kecil sampai dewasa.

"Maaf pas gue pergi gue gak sempet balikin buku ini ke elu, jadi gue baru bisa balikin sekarang." Lanjut Yasmin.

Sebuah buku diary yang dari cover depannya terpampang jelas nama ARI telah dipegang oleh si empunya buku. Buku itu memang berisi foto-foto mereka, dan terus terang itu adalah satu satunya kenangan yang mereka punya.

"Oh, jadi selama ini ada di elu."

"Terus elu mau ngomong apaan tadi?" Yasmin tak menghiraukan jawaban Ari, dia malah penasaran dengan apa yang akan Ari katakan tadi.

Ari pun kembali gugup, dia jelas akan mengatakan apa yang disuruh oleh Jonet hanya saja dia agak nervous di depan Yasmin. Mungkin karena ini kali pertamanya dia mengungkapkan perasaannya pada teman sendiri?

The Most Wanted[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang