Author POV
Pergerakan mereka dimulai dengan komando dari Arvan. Wendy, Joko, dan Deandra pun segera memasuki area dalam rumah tua itu setelah Arnold dan Jonet mengalihkan perhatian kedua penjaga.
Sementara itu, Arvan ikut masuk ke dalam rumah tua itu. Rencananya dialah yang akan melawan ketua dari penjahat yang mencoba menculik Adiknya.
"Bagus, bagus. Kaka sama Adik emang sama aja!"
"Alfa?! Lo ngapin di sini?" tanya Arvan, kebingungan.
"Ngapain? Ini tempat aku Ka, aku yang culik Ari."
Arvan langsung mengerutkan dahi, dia agak kaget dan kurang percaya dengan yang dikatakan Alfa tadi. Tak mungkinlah teman Adiknya sendiri dicuigai, karena Arvan tau kalau Alfa itu sangat baik pada Ari.
"Gak, gak mungkin. Pasti lo cuma bercanda. Serius Alfa!"
"Gak! Gue emang gak bercanda!"
Mata Arvan membulat sempurna. Bahkan dia tak pernah berfikiran kalau Alfa, teman adiknya sendiri jahat pada Adiknya. Arvan tak tau apa sebenarnya yang merubah perilaku Alfa?
"Apa sih, alasan lo?"
"Adalah, adik lo pasti ngerti! Lagian, kek gak ada cewek lain aja."
Dari jawaban Alfa, Arvan langsung tau kalau ini tentang cinta. Arvan tau satu hal tentang Ari, dan itu tentang bagaimana Ari mengalah demi dia. Sempat Arvan mengira Ari tak mau melepaskan Caca untuknya. Tapi ternyata Ari lebih mengerti.
"Mungkin lo cuma salah paham sama Adik gue. Ayolah Fa, jangan mentingin ego lo doang!"
"Alah! Gak peduli gue! Kalo perlu gue bisa aja bunuh Ari sekarang."
"Ini bukan elo Fa, lo yang kita kenal gak pernah sejahat ini. Cuma karena cewek!" kini Jonet ikut berbicara.
"Peduli apa gue sama kalian?!" jawab Alfa, ketus.
Karena sudah tak dapat diajak bernegosiasi lagi, akhirnya perkelahian pun terjadi di antara mereka. Arvan langsung bersiap melawan Alfa, seperti yang sudah direncanakan tadi.
Sementara itu, Jonet mulai mencari celah untuk menemukan Ari. Sekarang dia tengah mengendap-ngendap menuju suatu ruangan yang letaknya paling atas. Dia sangat yakin kalau di dalamnya ada Ari.
"Ri, lo ada dimana?" kata Jonet, lirih.
"Net! Gue disini!" balas Ari.
Dan akhirnya dia menemukan Ari yang sedang dalam keadaan terikat di kursi. Untungnya Ari masih bisa berseru, jadi Jonet mudah untuk mencari asal suara itu.
Ari yang sudah lepas dari jeratan tali pun memeluk Jonet erat. Dia sangat senang karena sahabat penolongnya lagi-lagi menolongnya disaat dia sangat membutuhkan pertolongan itu.
"Makasih Net, udah nolongin gue lagi."
"Udah, gak papa. Yuk keluar, tapi lo harus ati-ati soalnya Abang lo lagi baku hantam sama Alfa. Pokoknya jangan sampe lo diliat Alfa."
Mereka pun mengendap-ngendap menuju lantai bawah rumah tua itu. Didepan Ari, Jonet mencoba menjadi prisai yang akan melindunginya. Sementara itu Alfa yang sedang membalas tinju dari Arvan tak sengaja melihat sosok Ari yang berlindung di balik Jonet pun langsung mengambil pistolnya.
1
2
3
Dor! Dor! Dor!
Tiga kali tembakan pun mengenai perut Ari bagian kiri. Menusuk pas di ginjalnya yang tinggal satu-satunya itu. Hingga Ari pun langsung pingsan tak terkendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted[END]
FanfictionAri, adalah cowok terganteng di SMA-nya, dia lumayan pintar, populer dan Most Wanted di likup SMA Garuda Putih. Semua mata akan tertuju padanya apabila ia lewat di lorong sekolah. Dia bangga dengan kegantengannya. *** Tapi, Lama-lama Ari mulai bosa...