Author POV
Ari mulai pulih dari hilang ingatannya. Dia mulai menyesuaikan diri dengan suasana kehidupan lamanya. Bi Imah juga mencoba sedikit sedikit untuk mengingatkannya tentang almarhum Papa dan almarhumah Mamanya.
Lewat foto, dan ceritanya yang sebenarnya telah Ari hafal betul sebelumnya. Tapi kini, mungkin hanya mendengarkan yang bisa Ari lakukan.
Jonet, Alfa, dan Arnold datang juga hari ini. Mereka juga ingin mengingatkan Ari tentang jati dirinya, juga persahabatan mereka.
Makanya, Ari diajak ke SMA Garuda Putih sekarang. Tujuanya adalah untuk mereka ulang beberapa ingatan yang hilang. Ini semua adalah inisiatif Jonet.
"Ri, lo pernah dikejar-kejar cewek cewek di sini. Gue yang nyelametin!" Kata Jonet, saat mereka sampai di lorong sekolah.
Ari lagi lagi memegangi kepalanya, agaknya dia sedang memproses sesuatu di otaknya. Sebuah ingatan pun mengulur dalam otak Ari,
"Ari.... Ari..... Ari...!!!"
"Ih ganss banget sih kamu,"
"Ih minggir deh ini Ari-nya gue!" Ucap salah seorang murid berambut ombre yang mengamit lengan Ari dan menggelayut manja di pundak Ari.
Biasanya Ari akan meminta pertolongan pada Jonet, sahabatnya.
"Net!!! Tolongin gue Net!!!"
Jonet pun datang dengan menyerukan, "Auwouwo!!!" Dan detik itu juga, hidup Ari terselamatkan lagi oleh Jonet.
Dengan gaya laksana kera sakti, Jonet menyingkirkan cewek-cewek yang mengepung Ari.
"Ari! Pegang tangan gueee!!!"
"Jonet.... Makasih sob...."
"Gimana Ri, udah inget semuanya?" Tanya Jonet, penasaran.
"Gak semuanya sih, tapi pas di Koridor aja. Lo nolongin gue kan?"
"Ahiww!!! Ari, lo udah ngomong pake bahasa gaul. Berarti lo udah inget kekampretan kita bersama." Sambar Arnold.
Mereka berjalan lagi, menuju tempat nongkrong mereka dulu saat masih menjadi murid di GarPut. Tak disangka, tempat itu masih sama saja hanya bedanya kini mulai tak terurus. Karena mungkin, tak ada geng yang mau nongkrong di sana.
Alfa menyobek kardus, lalu mengipas-ngipasi dirinya seperti dulu saat menunggu Ari membeli makanan ringan. Hal itu membuat Ari yang sejak tadi memperhatikan Alfa pun memegangi kepalanya lagi.
Sebuah ingatan terlintas,
Ari datang dengan membawa beberapa makanan ringan dari mulai rujak, nasi pecel, nasi gudeg, nasi padang, capcay, lontong sayur, ketoprak, nasi uduk, dan nasi bekal satpam depan SMA juga ikut ia bawa.
Melihat bawaan Ari yang salah kaprah dan benar-benar banyak, Jonet dan Alfa pun memekikkan makian kecil kepadanya.
"Apaan nih?!" Seru Alfa yang lalu menambahkan, "Kan yang gue bilang itu cemilan, CEMILAN. Bukannya ini goblok!"
Ari yang masih berlagak bego pun melihat kantong kresek yang ia bawa tadi. "Loh kok ini?!" Ari menyentuhkan telunjuknya di pelipisnya.
"Perasaan tadi bener deh, gue bawa cemilan. Kok jadi se isi warteg yang gue bawa?"
Tapi walau makanan yang Ari bawa itu sama sekali bukan cemilan, Jonet, Alfa, dan Arnold tetap saja menyantapnya dengan lahap. Dan hal itu membuat Ari lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Wanted[END]
FanficAri, adalah cowok terganteng di SMA-nya, dia lumayan pintar, populer dan Most Wanted di likup SMA Garuda Putih. Semua mata akan tertuju padanya apabila ia lewat di lorong sekolah. Dia bangga dengan kegantengannya. *** Tapi, Lama-lama Ari mulai bosa...