DUA

109K 8.2K 479
                                    

BAB 2 – SAH!

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

"Dan segala sesuatu yang Kami ciptakan adalah berpasang-pasangan supaya kamu (manusia) mengingat kebesaran atas apa yang dilakukan-Nya."
(QS Az-Dzariyyah: 49)


🌻

Sah?

Sah!

Alhamdulillah!

Di dalam kamar, seorang gadis meneteskan air matanya mendengar kalimat sakrar itu terucap sempurna. Entah haru ataupun sedih sang gadis tak bisa mengartikannya, yang pasti statusnya telah berganti menjadi seorang istri. Baktinya, surganya, telah berpindah pada laki-laki yang baru saja menjabat tangan pamannya dan mengucap ijab qabul itu.

"Alhamdulillah, selamat ya sayang. Sekarang kamu sudah menjadi istri, berbaktilah kepada suamimu, jangan membantah ucapannya jika itu tidak melanggar ajaran agama. Semoga sakinah, Mawaddah, warahmah". ucap wanita yang masih cantik meski sudah berusia kepala empat. Wanita itu memeluk sang gadis dan memberinya nasihat singkat.

"Aamiin, doakan Adek ya Mami supaya bisa menjadi istri yang berbakti"

"Pasti, pasti sayang. Udah sekarang hapus air matanya, suamimu sebentar lagi akan kemari. Mami keluar dulu ya."

Gadis itu Cut Malihah Malik mengangguk seraya menyeka air matanya.

"Assalamualaikum"

Cut terkesiap, mendengar suara datar itu, bibirnya terkatup rapat, rasanya untuk menjawab salam pun susah. Namun percayalah, di dalam hati Cut sudah menjawabnya, kepalanya masih menunduk seolah tertimpa batu besar sehingga tak mampu mengangkatnya walau hanya untuk melihat sosok dihadapannya itu.

"Kenapa tidak menjawab salam ku?"

Sosok itu memperhatikan gadis yang masih bungkam didepannya itu.

"Waalaikumsalam" lirih sang gadis masih menunduk

"Angkat kepalamu" ucap sosok itu tegas

Gadis itu tersentak, secara perlahan mulai mengangkat kepalanya, hingga matanya beradu tatap dengan pemilik bola mata hitam pekat itu. Alterio Jawhar Akbar, sosok yang telah sah menjadi suaminya, wajahnya membuat detak jantung sang gadis tidak normal, datar namun tatapannya tajam penuh pesona, alis tebal, bulu mata yang lentik, hidung mancung, dan bibir merahnya, perpaduan yang pas. Tampan! ralat Sangat Tampan!

"Ekhem, Jika kau masih ingin menatapku lakukan lagi nanti"

Cut sontak menunduk, memutuskan pandangan mereka, wajahnya merah merona, malu.

"Sampai kapan kita akan berada disini?, Keluarga sudah menunggu"

Tanpa kata Alterio memegang ubun-ubunnya dan berdoa.
Setelahnya memberi kecupan lembut pada kening Cut.

Perlakuan itu membuat Cut memejamkan matanya, meresapi rasa hangat yang menggetarkan jiwa. Lelaki pertama yang menciumnya selain keluargan.

"Assalamualaikum istri" ucap Al manis namun masih dengan nada datar khasnya

Alterio mengulurkan tangannya dihadapan Cut, yang disambut malu-malu oleh gadis itu.

"Waalaikumsalam su ami" jawab Cut terdegar gugup, lalu dengan sedikit kaku Cut mengecup takzim tangan itu.

Al menahan senyumnya mendengar jawaban gadis yang menjadi istrinya ini. Gadis polos

"Ayo turun, keluarga sudah menunggu"

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang