Ayo ayo tembus 100 Komen 💪
BAB 4 - MURID BARU
🌻
Koridor SMA Garuda terlihat sunyi saat Cut berjalan di sana. Di sampingnya ada Bu Dina. Guru bahasa Indonesia sekaligus wali kelas XII IPA 1. Kelas yang akan Cut tempati."Assalamualaikum" ucap Bu Dina ketika mereka telah sampai di pintu kelas
Setelah mendapat sahutan dari dalam. Bu Dina langsung membuka pintu. Mereka masuk di iringi tatapan dari seluruh penghuni kelas.
"Ada apa Bu Dina?" tanya pak Ali --guru yang saat ini mengajar dikelas XII IPA 1
"Maaf mengganggu sebentar pak Ali. Saya mengantarkan murid baru."
"Iya Bu tidak masalah"
"Yasudah kalau begitu saya serahkan dia pada pak Ali. Saya permisi, mari pak" izin Bu Dina
Ali mengganguk. Sepeninggalan Bu Dina, pak Ali menatap Cut selaku siswi baru "Perkenalkan dirimu" ucapnya kepada Cut
Cut menatap kedepan hingga tatapan nya bertamu dengan netra hitam pekat yang sangat ia kenali --Alterio.
"Assalamualaikum, nama saya Cut Malihah Malik, pindahan dari Aceh, salam kenal"
"Oke, untuk yang ingin bertanya nanti saja saat jam saya habis " pak Ali mengedarkan pandangannya mencari kursi kosong "Kamu bisa duduk di samping Acha ---Acha angkat tangan mu" lanjutnya
Cut mengangguk dan mengucapkan terimakasih, kemudian melangkah menuju tempat duduk Acha, Siswi imut nan manis yang akan menjadi teman sebangkunya.
"Hai, gue Acha Utari, salam kenal" Acha memperkenalkan diri setelah Cut duduk disampingnya
"Salam kenal juga" balas cut tersenyum
"Asli orang Aceh?" tanya Acha
"Iya, Kamu sendiri?"
"Lahirnya sih di Jakarta, tapi ibu orang Bandung Ayah orang Bali"
Cut mengangguk paham. Setelah itu tidak ada percakapan lagi. Acha fokus ke depan mendengar penjelasan guru. Dan Cut karena tidak tau harus melakukan apa, ikut menyimak.
Kring kring
Bel berbunyi. Artinya jam perlajaran matematika sudah selesai.
"Sekian pertemuan kita hari ini. Sampai jumpa hari Kamis. Tugasnya jangan lupa di kerjakan" ingat pak Ali sebelum pamit
Melihat pak Ali sudah keluar, Acha memposisikan duduknya menghadap Cut "Eum --enaknya manggil apa ya?" tanya gadis itu
"Ya?" tanya Cut binggung
"Maksudnya panggilan Lo apa gitu? Cut, Malihah, mali, malih atau Malik?"
Cut terkekeh kecil mendengar dua panggilan terakhir yang Acha berikan. Malih? Seperti nama laki-laki saja --Malik? Itu nama Ayah nya.
"Panggil Cut aja"
Acha mengangguk "Oke Cut. Jadi istirahat nanti mau kekantin bareng? Sekalian gue temenin keliling sekolah. Gimana?"
Cut mengganguk antusias "Mau" ia sudah penasaran sedari pertama menginjakkan kaki di sekolah ini. Sekolah ini terlihat begitu luas dan megah.
"Morning class" sapa Miss Jeni yang baru masuk. Menghentikan percakapan Acha dan Cut.
"Morning Miss"
Miss Jeni terlihat masih muda. Tetapi auranya begitu kuat. Dari tatapan nya saja Cut bisa tau jika guru itu tegas atau killer mungkin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Or Suami? (END)
Teen FictionMenikah di usia dini bukan keinginan Cut Malihah Malik, namun itu merupakan wasiat dari sang ayah. Cinta dan baktinya kepada sang ayah, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menerima.Dan yang lebih mengejutkan dia dijodohkan dengan Abang sepup...