BAB 08 - JAWABAN
🌻
Cut membuka matanya, saat merasa tempat tidur bergoyang. Lalu di susul suara langkah kaki dan pintu tertutup. Gadis itu merubah posisinya menjadi duduk. Melirik jam yang ternyata baru menunjukkan pukul 01:45.
"Bangun?"
"Iya"
Al mengangguk singkat. Sebenarnya Al tau jika Cut tadi tidak tidur, karena ia juga begitu.
Al melangkah ke arah lemari lalu mengambil baju dan sebuah sarung "Wudhu sana" suruhnya pada Cut, yang langsung di turuti oleh gadis itu
"Abang" panggil Cut begitu keluar
"Udah?" Tanya Al
Cut mengangguk "Duduk sini" Al memberi isyarat dengan menepuk sajadah di samping nya.
Setelah Cut duduk, Al meraih mukenah dan memasangkannya pada Cut "Diam. Batal wudhu" ucap Al saat Cut hendak menahan tangan Al yang sedang memakaikannya mukenah
"Biar Cut pake sendiri" ucap Cut namun Al tidak menghiraukan "Selesai" Al merasa bangga melihat mukenah itu terpasang sempurna. Al kemudian membuka Al Qur'an.
Melihat Cut yang menguap, Al menarik Cut agar berbaring di pahanya "Tidur" Setelah memastikan Cut nyaman, Al mulai melantunkan ayat-ayat Suci itu. Suaranya terdengar merdu. Membuat Cut terbuai. Hingga tidak butuh waktu lama untuk gadis itu terlelap.
Setelah menyelesaikan bacaan surah Al- waqi'ah, Al memperhatikan wajah terlelap Cut. Gadis itu sepertinya mamikirkan banyak hal hingga terbawa tidur. Terbukti dengan kenyitan samar yang terlihat di kening nya.
"Apa saja yang di pikirkan oleh kepala kecil ini, Hm?" Gumamnya sambil mengelus lembut kenyitan itu.
Kemudian Al melepas mukenah Cut --melipat dan menyimpannya. Berikut nya ia menggendong Cut menuju kasur. Meletakkan tubuh Cut dengan hati-hati sebelum ikut menyusul --merebahkan tubuhnya di samping Cut.
"Hadap sini" ucap Al saat Cut hendak berbalik. Al tau jika Cut terjaga saat ia baringkan di tempat tidur.
"Kenapa? Masih kepikiran soal tadi?"
Al bukannya tidak tau jika Cut butuh penjelasan tentang rencana kuliahnya di Aussie. Tapi Al tidak ingin membahas nya, tidak untuk malam ini, lagipula masih beberapa bulan lagi. Dan Al masih memikirkannya, belum pasti. Mungkin setelah Al memutuskan pilihan nya ia akan memberi tahu Cut.Cut diam. Tidak mengangguk atau menggeleng. Gadis itu hanya menatapnya lekat.
"Nanti" ucap Al mengelus lembut kepala Cut
Cut kali ini merespons dengan sebuah anggukan. Cut akan menunggu saat Al siap. "Sekarang tidur" mendengar itu Cut menutup matanya. "Baca doa dulu" ingat Al lagi
"Udah kok"
"Kapan? Tangannya masih di sini" kata Al menunjuk tangan mereka yang tertaut
"Dalam hati" cicit Cut gugup
"Ayo ulang"
Cut dengan patuh menurut. Menengadahkan tangannya ikut membaca doa yang dipimpin Al. Meski dalam hati Cut meringis. Merasa di perlakukan seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Or Suami? (END)
Novela JuvenilMenikah di usia dini bukan keinginan Cut Malihah Malik, namun itu merupakan wasiat dari sang ayah. Cinta dan baktinya kepada sang ayah, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menerima.Dan yang lebih mengejutkan dia dijodohkan dengan Abang sepup...