SEPULUH

68.3K 5.6K 109
                                        

BAB 10 - FAKTA KEMATIAN DINDA

🌻


Dulunya sahabat Al bukan hanya Zidan, Rian, dan Fano saja, tapi Keno juga termasuk didalamnya. Karena suatu kesalah pahaman, Keno memilih memutuskan persahabatan mereka dan masuk geng galaksi.

Salah paham itu masih berlanjut sampai sekarang. Dan penyebab nya pu tidak jelas. Mungkin yang lain bisa tertipu --salah paham itu terjadi karena rasa cemburu Keno dan kematian Dinda. Tapi Al tidak, bagi Al semua tidak sesederhana itu. Ada hal lain yang membuat kemarahan dan dendam dalam diri Keno bangkit setiap melihat Al.

Drett... Drett...

Rian calling

Kening Al mengerut. Jangan bilang jika mereka membatalkan janji. Kalau benar begitu, Al akan memberi mereka hadiah bogeman. Al tidak terima, ia sudah menunggu selama lebih dari satu jam.

"Halo"

"Al, gue sama anak-anak dikejar gengnya si Leon"

"Dimana?"

"Terminal lama, satu gang dibelakang warung mang Jali"

"Gue kesana"

Tut...tut..tut..

Begitu sambungan terputus, Al bergegas menuju tempat yang Rian katakan tadi. Leon. Nama itu sudah lama tidak Al dengar. Terakhir sekitar satu tahun lalu. Jadi apa penyebab nya muncul kembali?

Rian, Fano dan Zidan terlihat kewalahan melawan anggota geng Devil, jumlah mereka banyak, lebih dari 30 orang sedangkan mereka hanya bertiga. Tentu saja mereka kalah jumlah.

Al tiba di lokasi bersama anak-anak Zeus yang tadi ikut menunggu di wamanja.

Melihat kondisi Rian, Fano dan Zidan yang memprihatinkan. Al dan yang lain segera turun menuju tempat pertarungan. Biarpun bukan geng dan berjumlah lebih sedikit dari lawan tapi anak Zeus sangat mahir dalam berkelahi. Sebagai besarnya bahkan bersabuk hitam karate.

Baku hantam terus berlanjut, sebagian anak geng Devil berhasil dipukul mundur. Al sendiri masih berusaha mengalahkan Leon, ketua geng Devil.

Leon tentunya bukan lawan yang mudah mengingat dia adalah ketua geng. Bukan sekedar geng Abal Abal, geng Leon di kenal dengan ke beringas mereka. Mereka raja jalanan sesungguhnya. Namun Al juga tidak bisa di anggap remeh, ia pemegang sabuk hitam taekwondo, Judo dan juga pencak silat. Bisa di bilang mereka lawan yang seimbang.

Suara sirine polisi berhasil menghentikan baku hantam itu.
Sebelum pergi, Leon menarik kerah baju Al, matanya menatap Al tajam "Lo gue tandain" Al menepis tangan itu, lalu beranjak meninggalkan tempat bersama anak-anak Zeus.

🌻

Al dan yang lain kembali ke warung mang jali. Warung ini selain sebagai tempat nongkrong mereka -- juga sebagai rumah kedua mereka. Bahkan di belakang warung terdapat satu kamar yang luas. Khusus untuk mereka.

Tidak usah heran, Warung ini sebenarnya milik Al. Namun mang jali yang mengelola.

"Pelan pelan nyet. Perih ini" kata Zidan pada Azhari yang sedang mengobati sikunya

"Lemah Lo kaya ciwik" cibir Azhari

Zidan melotot garang, tidak terima "Lo! Jangan meremehkan kaum ciwik-ciwik ya! Mereka tuh kalau lagi ganas Lo bisa di basmi. Sampe mampus"

"Iya-iya. Duduk, mau gue obatin gak?"

"Harus lah. Nih si semok memar. Kudu di obatin biar mulus lagi" tunjuk Zidan pada bagian belakangnya

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang