DUAPULUHEMPAT

48.5K 4.1K 118
                                    

BAB 24 - UNGKAPAN RASA

🌻


"Wow, amazing" ucap Zidan penuh kagum melihat isi apartemen Al. Dulu, sewaktu Al belum menikah, apartemen ini terlihat suram, warna dinding hingga perabotan nya semua berwarna hitam ataupun abu-abu. Tapi sekarang apartemen Al terlihat hidup, warna dinding nya yang cerah juga ada tambahan beberapa perabotan berwarna putih. Rasanya mulai sekarang Zidan akan betah main kesini.

"Woi, mau kemana Lo?" Tanya Rian melihat Zidan nyelonong sembarangan

"Dapur. Cari makan" sahut Zidan singkat

"Gak sopan Lo Dan" Rian soksok-an geleng geleng kepala melihat Zidan -padahal Rian juga sama.

"Siapa yang suruh ambil?" Zidan dan Rian menyengir kearah Al yang baru saja keluar dari kamar dan melihat tangan mereka penuh makanan dan juga minuman

"Gak boleh pelit pelit bos, entar kuburan nya sempit" kata Zidan

"Pelit buat kalian malah dapat pahala"

Zidan mendengus lalu melongos ke rumah tamu tanpa menanggapi -di ikuti Rian. Mereka kemudian duduk disamping Fano.

"Lulus nanti Lo pada mau kemana?" Tanya Zidan menatap mereka satu-persatu

"Jogja" jawab Fano singkat

"Kaya nya kita bakalan pisah deh. Gue masih gak tau sih kuliah dimana, pengennya di Jakarta, tapi bokap gue yang nentuin" Rian hanya pasrah, Daddy nya pasti tidak akan membiarkan Rian memilih

"Gue juga pinginnya di sini, Lo Al?" Zidan menatap Al sambil sesekali melahap snack

Al mengangkat bahunya "Liat entar aja gimana"

"Gak jadi ke Aussie?"

"Dulu iya sekarang udah beda, ada Cut yang mesti gue pikirin. Dia tanggung jawab gue sekarang" katanya yang terlihat berat mengambil keputusan itu

Jawaban Al membuat suasana menjadi canggung. Mereka tidak tau harus menanggapi bagaimana, secara mereka kan belum menikah. Zidan sebagai orang pecicilan dan heboh setiap waktu tentu tidak membiarkan hal itu terjadi dalam waktu lama.

"Al Al" panggil nya

"Hm"

"Gue pengen nanya, udah penasaran banget nih. Tapi Lo jangan marah ya?"

"Tergantung"

Zidan berdecak, tapi tetap bertanya.
"Lo sama si Cut udah gituan belom?" Tanya dengan ekspresi serius

Rian yang sedang minum, tersedak mendengar pertanyaan Zidan "Gila! Lo nanya apaan sih"

"Privasi" Fano menyentil kening Zidan keras, berharap agar otak sahabat nya satu ini kembali benar.

"Auu. Gue kan cuma penasaran. Dibagian mananya coba pertanyaan gue salah?

"Ya salah lah! Lo nanya aja udah salah, apalagi penasaran! Privasi itu! Lo tau kan privasi apaan?" Rian greget sekali dengan Zidan. Bertanya saja sudah salah apa lagi penasaran sama urusan ranjang orang.

"Menurut Lo gimana?" Jawaban yang bertanda tanya itu Al ucapkan dengan santai membuat Zidan yang tadinya berkoar-koar, Rian yang kesal dan Fano yang acuh, speechless. Mereka menatap Al lekat.

"Si Al udah gede" gumam Zidan

"Bentar lagi dapat ponakan" lanjut
Rian

"Si Al diam-diam menghanyutkan" lanjut Zidan lagi

Fano memutar bola matanya jenggah, sebenarnya pembahasan apa yang mereka bicarakan? 

🌻

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang