TIGA

95.7K 7K 48
                                    

Yuk bisa yuk tembus 100 komen!

🌻

BAB 3 - FLASHBACK (LAMARAN)

" Jodoh, Rezeki, pertemuan, maut. Semua sudah ALLAH tulis kan di lauhul Mahfudz. Seperti kita, yang ALLAH tuliskan untuk bersama  karena sebuah wasiat"


🌻

Seminggu sebelum pernikahan

"Baiklah karena sudah berkumpul semua kita mulai saja. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu" ucap Papi Putra mengawali pembicaraan

"Tujuan saya mengumpulkan kalian disini adalah untuk menyampaikan wasiat dari Teuku Ilham Malik, yaitu Abang saya sendiri. Yang menginginkan Putrinya, Cut Malihah Malik menikah dengan Alterio Jawhar Akbar, Putra dari Arini dan Farhan Akbar."

Menghela nafas sebentar, Putra melanjutkan ucapannya.
"Saya rasa baik Cut maupun Al sudah mengetahui mengenai tentang hal ini. Jadi apa kalian bersedia menerima wasiat ini?"

Semua terdiam menunggu jawaban dari Cut maupun Al

"Kami tidak memaksa. Kalian bisa mengambil keputusan sendiri" Ayah Farhan menambahkan

Al menatap satu persatu orang di sana. Lalu pandangan nya berhenti pada gadis yang menunduk dengan jari tertaut

"Bismillahirrahmanirrahim, Al bersedia menerima wasiat itu."

Al dapat melihat wajah lega dari para orang tua. Dan rasanya ia telah mengambil keputusan benar.

"Alhamdulillah, bagaimana dengan Cut?" tanya Bunda Arini

Mami Nada yang disampingnya, menggenggam tangan Cut dan memberi senyum tipis "Jawab sayang. Semua menunggu. Tidak masalah jika kamu menolak."

Cut memejamkan matanya sejenak sebelum menjawab "Bismillahirrahmanirrahim, Cut bersedia"

"Alhamdulillah. Kami senang mendengar nya" Bunda Arini terlihat begitu bahagia "Karena kalian sudah menerima nya. Jadi kami akan memberitahu kalian keputusan kami"
Katanya dengan senyum yang tidak pudar

"Pernikahan kalian akan dilaksanakan Jum'at depan"

Baik Al maupun Cut di buat terkejut
"Apa tidak terlalu cepat Bun?" tanya Al

"Tidak. Ini sudah kami putuskan jauh-jauh hari" Jawab Ayah Farhan yang sukses membuat Al dan Cut kembali terkejut

Keduanya sama-sama berfikir, jika jawaban mereka tadi sama sekali tidak di butuhkan. Artinya jika pun tadi mereka menolak perjodohan ini. Para orang tua pasti sudah memiliki rencana lain, hingga Al dan Cut tidak bisa lagi menolak.

"Kalian tenang aja. Semua udah Bunda siapin. Kalian hanya perlu ke butik untuk fitting baju"

"Kalian tidak keberatan kan?"

Cut dan Al hanya menganggukkan kepala. Memangnya apa yang bisa mereka lakukan di saat semua telah diputuskan. Sekali lagi. Jawaban mereka tidak akan mempengaruhi apapun.

"Oke. Berarti besok kalian bisa langsung fitting"


🌻



Angin malam menerpa wajahnya, jam sudah menunjukkan pukul dini hari namun matanya tak jua terpejam.
Bulan dan bintang bersinar indah malam ini. Di gazebo belakang rumah. Cut duduk menikmati pemandangan sekaligus menenangkan hatinya.

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang