DUAPULUHSATU

59.9K 4.4K 135
                                    

BAB 21 - SATU MASALAH SELESAI

🌻

Dikarenakan hari ini tanggal merah, yang artinya sekolah libur. Cut pagi ini sudah siap melakukan aktivitas nya, yaitu bersih bersih apartemen.

"Butuh bantuan?" Tanya Al sambil mendekat pada Cut yang saat ini sedang menyapu

Cut menatap Al lalu menggeleng "Ini udah mau selesai kok"

"Nyuci sudah?"

"Belum. Selesai ini --"

"Biar saya saja" sanggah Al yang langsung menuju kamar mandi. Tapi tidak lama kemudian pemuda itu keluar "Kamu selama ini nyucinya pakai tangan?" Al baru sadar jika mereka belum mempunyai mesin cuci. Dulunya jika ada baju kotor, Al akan membawa ke laundry, setiap minggunya.

"Iya. Kenapa mas? Gak bersih ya?"

"Bukan" jawab Al singkat sebelum sibuk dengan ponselnya "Besok baru sampai" katanya lagi

Cut menatapnya binggung "Mesin cuci. Besok baru diantar" ucap Al lebih jelas

"Nyapunya udah?"

"Udah"

"Bantu saya nyuci"

Begitu sampai di kamar mandi Cut menganga melihat baju seragam  berada satu ember dengan baju lain.

"Ya Allah" lirihnya

"Bajunya kenapa di campur? Itu kalau seragamnya luntur gimana?"

Al menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Mana tau dirinya jika pakaian tersebut harus dipisah, pikirnya jika disatukan akan lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak air.

"Beli baru" jawab Al

Cut menghembuskan nafas pasrah. Lalu mulai memisahkan seragam ke ember lain. Yang untungnya belum terkena lunturan dari pakaian lain.

"Gak luntur tuh" kata Al pelan namun bisa Cut dengar.

Gadis itu memilih menghiraukan dari pada ujung ujungnya ia kesal sendiri.

"Saya bantuin?" Al ikut berjongkok disampang Cut

"Gak usah"

"Gapapa. Saya bisa kalau ngucek" Cut mengangguk saja. Al lalu mengambil satu baju, mengucek nya dengan kuat hingga

Kreek.

Bunyi yang langsung membuat Cut menoleh kearah Al -dimana pemuda itu juga melakukan hal yang sama.

"Maaf"

Cut mengigit bibirnya, menahan kesal. Dalam hati gadis itu beristighfar. Baju yang menjadi korban tangan ajaib Al adalah baju yang baru satu kali Cut pakai.

"Saya ganti"

"Gak usah. Mas, Cut bisa minta tolong?"

Al mengangguk cepat "Mas, masak untuk sarapan pagi ini bisa?" Daripada Al ngotot pingin bantu nyuci yang akhirnya membuat semua baju sobek, kan lebih baik jika suaminya ini memasak saja. Salah satu keahlian Al dirumah yang Cut tau tidak merugikan adalah memasak.

"Okee"

Mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk menyelesaikan semua pekerjaan rumah, dan saat ini kedua nya sedang menikmati sarapan yang mungkin tidak bisa disebut sarapan kerena matahari kini hampir tepat di atas kepala.

"Cctv sudah ada" ucap Al

"Bullying Disya terhadap kamu terekam cctv yang ada di gudang" lanjut Al saat mendapati ekspresi bingung Cut

Abang Or Suami? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang