BAB 17 - Terluka Lagi
🌻
Selain warung mang jali, ruang OSIS SMA Garuda juga merupakan tempat kumpul Al dan sahabatnya. Selain karena mereka merupakan mantan anggota OSIS, ruang OSIS ini juga hasil desain mereka bersama. Serta perlengkapan didalamnya juga berasal dari uang pribadi mereka.
"Disya anak salah satu donatur SMA Garuda. Ibunya Direktur Fs textile sekaligus desainer ternama, Sinta Fernandes. Dan Ayah nya pengusaha sukses, Anggoro Fernandes pemilik Fs grup. Disya anak tunggal." Fano membuka suara dengan membacakan profil Disya yang ia dapatkan.
"Pantesan!" Seru Zidan dan Rian bersamaan
"Gue gak heran sih. Dia dilihat dari luar aja udah ketahuan anak holang kaya. Sekolah aja pake barang branded" kata Zidan
"Cuman, yang jadi pertanyaan gue. Siapa yang bantuin dia di sekolah ini?" tanya Zidan menatap mereka satu-persatu
Benar. Siapa orang dibelakang Disya di sekolah ini?
"Guru"
Suasana tegang seketika berubah. Mereka menatap Rian malas. Ya jelas lah guru. Kan pertanyaan nya siapa? Namanya gitu loh!
"Om Arman" ucap fano membuat ketiganya menatap Fano syok
"Bukan itu maksud gue. Al perlu bicara sama om Arman. Kita butuh data guru" ralat Fano cepat
"Yeee. Kirain Lo nuduh beliau" kata Zidan
"Gue setuju sih sama saran Fano. Ini tentang SMA Garuda om Arman juga perlu tau" ucap Rian
"Hm. Masuk kelas. Nanti kita bahas lagi" ucap Al saat mendengar bel masuk berbunyi
🌻
Suasana kelas 3 IPA 1 terlihat tenang. Pak Tomi menjelaskan didepan, para murid menyimak dengan fokus. Tapi berbeda dengan Al, biarpun matanya tertuju kedepan, namun pikiran nya berkelana.Saat merasa senggolan di lengannya, Al tersadar. "Kenapa?" tanya nya pada Liam, si pelaku sekaligus teman sebangkunya
"Di panggil pak Tomi"
Al beralih menatap pak Tomi
"Kenapa pak?"Guru Fisika itu menatap Al tajam "Kenapa kamu tanya? Kamu itu yang kenapa? Kenapa tidak memperhatikan saya?"
"Saya perhatiankan--"
"Alah alesan. Sini bangun kamu!" potong pak Tomi
Al menghela nafas sebelum bangkit dari duduknya.
"Itu, kerjakan yang nomor empat. Dalam lima menit. Kalau tidak selesai, nilai kamu di bawah KKM semester ini" kalimat pak Tomi sukses membuat Al dan seluruh penghuni ruangan terkejut dan takut.
Sebenarnya bukan hal baru jika hukuman pak Tomi begitu kejam. Tapi ini Al. Alterio siswa kesayangan seluruh guru. Pak Tomi sendiri pun terlihat menganak emaskan Al selama ini. Jadi mereka sedikit tidak percaya jika Al juga mendapatkan hukuman yang sama kejamnya dari beliau.
Al mengangguk sebagai persetujuan. Kemudian Al beralih menatap papan tulis. Al memperhatikan dengan seksama pertanyaan nya. Hanya butuh sepersekian detik untuk Al paham. Kemudian jari-jari nya bergerak lincah di atas papan.
"Selesai" tidak sampai dua menit, Al berhasil menyelesaikan nya.
Seluruh murid tiga IPA 1 bertepuk tangan, memuji Al.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Or Suami? (END)
Ficção AdolescenteMenikah di usia dini bukan keinginan Cut Malihah Malik, namun itu merupakan wasiat dari sang ayah. Cinta dan baktinya kepada sang ayah, membuatnya tak bisa melakukan apapun selain menerima.Dan yang lebih mengejutkan dia dijodohkan dengan Abang sepup...